BLU, Si Aktivis Dinding

Rabu, 30 April 2014 | 07:48
Ega Hai

BLU Si Aktivis Dinding

Melalui karya-karyanya yang menutupi dinding gedung tinggi di kota kelahirannya, Bologna, Italia, pria yang dikenal dengan nama BLU ini memulai karirnya sebagai street artist. Mural animasi yang banyak mengangkat tema-tema sosial dan politik ini menjadi trademark seorang BLU.

Blu pertama kali berkecimpung dengan street art pada 1999. Ia secara ilegal menjadikan gedung-gedung sebagai kanvas untuk karyanya. Dasar berbakat, hasilnya luar biasa. Orang biasa dengan mudah menangkap pesan dari karyanya. Buntutnya, gedung-gedung, punlic space dan bahkan galeri seni di berbagai penjuru dunia meminta coretan kuas dari pria yang sangat sering menggunakan cat air berwarna hitam dan putih untuk menghiasi dinding-dinding gedung.

Seriring berjalannya waktu, karya-karya BLU nggak sekedar mural. Walaupun masih menggunakan tembok-tembok besar sebagai kanvas, dia mulai banyak membuat video animasi dengan tema sosial politik. Selain itu, ia pun mendokumentasikan pembuatan karyanya di seluruh penjuru dunia lewat media video. Melalui media tersebut, terlihat kejeniusan seorang BLU dalam menghasilkan sebuah karya.

Pertanyaannya, apakan BLU bisa hidup dari street art?Sama sekali tidak. Membuat mural sama sekali nggak pernah dijadikannya sarana mencari nafkah. Dia selalu melakukan pekerjaan corat coret pro bono. Tanpa memungut bayaran.

"Saya tidak kaya. Dan saya membiayai diri saya dari beberapa lukisan. Bahkan, melukis bisa membiayai proyek yang akan saya kerjakan. Saya selalu menghindarkan bekerja untuk sebuah perusahaan atau iklan. Secara ekonomi saya tidak kaya, tapi saya sangat bahagia," jelas BLU.

Memang bukan harta dan ketenaran yang mendorong BLU untuk berkarya. Sebagai seorang seniman, ia ingin bisa menyuarakan hal-hal yang sama ini jadi perhatiannya. Dan hal ini nggak jauh dari masalah sosial, politik, dan perdamaian dunia.

"Lukisan saya menggambarkan apa yang saya ingin utarakan. Saya selalu mencoba hidup untuk tidak berbuat kekerasan. Saya melihat ada dua hal yang sangat berbahaya di dunia ini, amarah dan ketakutan. Semua orang dapat dengan mudah terkontrol emosi, terlebih pada saat ini. Makanya, banyak karya saya yang berbicara mengenai hal ini," jelas BLU.

Tag

Editor : Ega Hai