Matthew Rolston Fotografer Handal Spesialis Hollywood

Kamis, 24 April 2014 | 11:14
Ega Hai

Matthew Rolston Fotografer Handal Spesialis Hollywood

Fotografer terbaik di industri hiburan Amerika Serikat, Matthew Rolston awalnya nggak mengerti bagaimana menjual foto hasil karyanya ke pasaran. Tapi ia beruntung, karena kebingungannya nggak berlangsung lama. Lulus dari Illustration, Photography, and Film di Ar Centre College of Design di Pasadena, California, ia bekerja di majalah Interview. Ia pun dibimbing langsung oleh Andy Warhol, dari situ jalannya terbuka luas.

Harper's Bazaar, Vougue, Vanity Fair, GQ, Esquire dan The New York Times Magazine masuk dalam jajaran klien langganan Rolston. Bahkan cover True Blood untuk majalah Rolling Stone yang di abuat disebut-sebut sebagai salah satu cover majalah terbaik di dunia.

"Karirku sangat panjang dan beragam. Di awal perjalanan, aku snagat beruntung bisa bekerja sama dengan Andy Warhol dan di Harper's Bazaar. Saat saya baru memulai karir sebagai fotografer, saya sama sekali nggak mengerti bagaimana cara bisa menjual fotoku," tuturnya.

Gaya fotonya sangat dekat dengan foto glamour Hollywood di era 1930-an. Dengan sentuhan sisi modern, Rolston menjadi kiblat untuk foto-foto potrait nggak hanya di Hollywood tapi juga dunia. Nggak heran, jika lebih dari ratusan selebriti, musisi, dan cover majalah telah memenuhi portofolio Rolston.

"Inspirasi aku nggak hanya datang dari fotografi saja, tapi yang terbesar adalah Hollywood di era 1930-an dan 1940-an. Zaman Hollywood Golden Age dengan foto hitam putihnya benar-benar mempengaruhi gaya fotoku saat ini. Fotografer di era itu George Hurrel menjadi inspirasi terbesar aku," ungkapnya.

Walaupun Rolston sangat suka menggunakan kamera medium format dan setting lampu yang sangat detail, ia mengaku jika foto-foto yang ia hasilkan nggak ada hubungannya sama sekali dengan alat yang digunakan. Menurutnya, ide dan krativitas adalah alat yang paling penting dimiliki oleh seorang fotografer.

"Perlu diingat jika alat-alat yang kita gunakan bukan kekuatan utama sebuah foto yang bisa menggantikan krativitas kita. Aku juga sering tertarik untuk mencoba peralatan dan teknologi terbaru, tapi bukan berarti aku ketergantungan dengan alat. Bukan alat dan teknologi yang menentukan hasil dari fotoju, tapi sebuah proses kreatif yang dibutuhkan," jelas pria kelahiran 1 Maret 1955 ini.

Sekarang, Rostlon telah melebarkan sayapnya dalam dunia visual. Nggak cuma menjadi seorang fotografer, ia dikenal sebagai Creative Director dan menjadi sutradara di beberapa video klip musisi ternama seperti Madonna, Beyonce, dan Christina Aguilera.

Editor : Ega Hai