Tingginya angka aborsi di Indonesia, yang sebagian besarnya adalah remaja, cukup memprihatinkan, ya. Masalahnya, aborsi ini, juga mengakibatkan efek samping atau dampak yang nggak baik buat si calon ibu atau cewek yang sudah kita rusak masa depannya. Mau tahu dampak-dampak negatifnya aborsi tu apa saja?
1. Luka pada serviks uteri
Jika aborsi ini dilakukan dengan pemaksaan, ada kemungkinan terjadi sobekan di dinding serviks uteri yang perlu dijahit. Hiiii... Ngeri banget, kan? Kalau sudah ada sobekan ini, kemungkinan jangka panjangnya adalah timbulnya incompetent cerviks.
2. Infeksi
Kalau syarat asepsis dan antisepsis tidak dilakukan dengan benar, kalian bisa rentan mengalami infeksi, loh. Bahayanya, selain kemungkinan tidak bisa hamil lagi, infeksi kandungan bisa menyebar ke seluruh peredaran darah, dan parahnya lagi bisa berakhir di kematian.
3. Perforasi
Jika pembukaan serviks tidak dilakukan dengan hati-hati, bisa terjadi perforasi dinding uterus yang cukup bahaya, karena akan berpengaruh dengan tidak stabilnya kandung kemih dan organ lainnya. Perdarahan dan peradangan bisa menyerang dinding uterus kalian.
4. Komplikasi
Aborsi yang dilakukan dengan pemberian NaCl (larutan garam) ke dalam rahim sehingga janin meninggal, ternyata bisa berakibat fatal. Selain penghentian kerja jantung, efek lainnya adalah penghentian pernapasan atau hipofibrinogenemia.
5. Perdarahan
Akibat dari aborsi, juga bisa membuat pelaku aborsi ini mengalami perdarahan. Maka dari itu, harus dilakukan transfusi darah ke dalam uterus.
Sudah tahu, kan bahayanya aborsi? Nggak baik juga kok, buat kesehatan dan masa depan kalian. Nggak menutup kemungkinan juga, pelaku aborsi bisa mengalami trauma berkepanjangan.