Disinilah surganya orang-orang eksis berbahasa Inggris. Sebab secara massal, masyarakat sekitar amat sangat kondusif menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-hari mereka.
Adalah Kampung Pare, sebuah kampung kecil yang kini djuluki sebagai Kampung Inggris. Bahkan nggak sedikit orang menyebutnya sebagai Pare Paradise. Ya, sebab disinilah surganya orang-orang eksis berbahasa Inggris. Masyarakat, mulai dari tukang becak, pedagang, petani, pegawai dan tentu saja pengunjung secara massal menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-hari mereka, sehingga Pare pun dikenal sebagai Kampung Inggris.
Kini, Kampung yang terletak di Kediri, Desa Tulungrejo, Jawa Timur itu terkenal di seluruh penjuru Indonesia, terutama di kalangan pelajar dan mahasiswa. Kendati pun para guru Bahasa Inggris, meski sudah lancar berbahasa Inggris mereka masih berbondong-bondong untuk menimba ilmu (lagi) di kampung yang letaknya lumayan jauh dari keramaian kota.
Kalau diurut sejarahnya, Kampung Inggris Pare sudah ada sejak tahun 1985 oleh Mr Kalend Osen, dengan didirikannya BEC (Basic English Course ), dan kini BEC menjadi tempat kursus yang paling tua, menjadi induk dari semua kursusan yang ada di kampung Inggris Pare. Untuk memenuhi permintaan kursus di kampung Inggris Pare, para alumni dari BEC mendirikan beberapa kursusan Inggris di wilayah sekitar. Tahun berganti tahun jumlah tempat kursus bahasa inggris di tempat tersebut semakin bertambah. Kita bisa mengenal sekarang Elvast, Global English Course, The Wish, American Web, Awarness, Daffodil, Krisna dan masih ada sekitar 284 nama tempat lainnya. Bahkan eksistensi BEC hingga kini tetap terjaga.
Bahkan, lebih dari 18.000 siswa dari berbagai penjuru nusantara sudah berhasil diluluskan.
Keadaan terkini, Pare bagiamana? Simak secara lengkap di majalah HAI edisi XXVII/20/2013 halaman 58-61, semua tentang cara lain berburu ilmu, selain di sekolah pastinya. Jangan sampai kehabisan ya, solanya terbit dari tanggal 20-26 Mei 2013, nanti keburu ganti edisi lho!