HAI-Online.com - Rambut rontok jadi salah satu permasalahan rambut yang hampir dihadapi sebagian orang, dan masalah ini datang tanpa mengenal usia.
Kondisi ini bisa bersifat sementara atau permanen. Melansir Kompas.com, berikut penjelasan penyebab rambut rontok dari dr. Cintawati Farmanina, Mbio (AAM) dari Farmanina Aesthetic & Hair Clinic.
1. Faktor genetika
Kerontokan rambut sulit dihindari kalau disebabkan faktor genetika.Ketika lo punya riwayat keluarga yang mengalami kebotakan, kemungkinan keturunannya juga mengalami hal serupa.
Kondisi ini disebut alopecia androgenik yang menyebabkan kebotakan pada pria dan wanita yang cenderung berpola atau terjadi di beberapa bagian kulit kepala.
Umumnya kondisi tersebut mulai terlihat dari ketebalan rambut yang menipis di area tertentu hingga mundurnya garis rambut di dahi.
Kemudian kondisi tersebut secara bertahap berkembang seiring waktu, ditandai kerontokan tipis-tipis usia 20 tahun.
Usia 30 tahun mulai terlihat semakin banyak yang rontok, hingga di fase 35 tahunan kerontokan rambut akan semakin parah.
Namun kondisi tersebut bukan berarti nggak bisa diatasi. Perawatan rambut yang tepat sejak dini dapat meminimalisir kondisi kerontokan rambut yang dialami.
Baca Juga: Pria Ternyata Lebih Sering Kerontokan Rambut, Ternyata Ini Sebabnya
2. Faktor hormonal
Kondisi perubahan hormon di dalam tubuh juga bisa jadi pemicu masalah rambut rontok.Misalnya perubahan hormonal pada wanita menjelang menopause, kehamilan, menjelang melahirkan, gangguan tiroid dan lain sebagainya. Umumnya, kasus kerontokan rambut bersifat sementara dan dapat diatasi.
Sedangkan pada pria, kadar hormon testosteron yang tinggi juga dapat berubah menjadi dehidrotestosteron yang membuat akar rambut mengalami kekurangan nutrisi. Sampai pada gilirannya rambut menjadi kering dan mudah rontok.
Menurut dokter Farmanina, nggak semua pria dengan testosteron tinggi akan mengalami kerontokan rambut.
Hal itu juga tergantung dari faktor genetikanya. Jika ada orang tua seperti kakek, kakak atau adik yang rambutnya mengalami kebotakan, biasanya kita bakal mengalaminya juga.
3. Kondisi medis
Pengaruh obat-obatan atau terapi tertentu juga dapat menyebabkan masalah kerontokan rambut.Dokter Farmanina menyebut kondisi ini biasanya terjadi pada pasien dengan komplikasi medis akibat penyakit seperti kemoterapi pada penyakit kanker.
Penyakit autoimun seperti alopecia areata yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh juga memicu rambut rontok dan beberapa penyakit lainnya.
4. Diet nggak seimbang
Pola makan yang nggak seimbang juga bisa menyebabkan kerontokan rambut di usia muda.Misalnya pada orang yang menjalani diet berlebihan seperti diet minim protein hingga asupan karbohidrat yang rendah.
Seiring waktu, pola makan tersebut dapat membuat rambut rontok karena rambut nggak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk terus bertumbuh.
Meski demikian, pada umumnya kasus ini hanya berlangsung sementara dan kondisinya akan kembali pulih jika tubuh sudah menyesuaikan diri dengan pola makan yang dijalani.
5. Stress
Menurut dokter Farmanina, stres dapat memicu kerontokan karena strees memicu ketidakseimbangan hormon di dalam tubuh.Kondisi tersebut lama-lama dapat mengarah ke perubahan hormonal sehingga rambut menjadi mudah rontok.
6. Keramas terlalu sering
Keramas merupakan langkah yang tepat untuk menjaga kebersihan dan kesehatan rambut.Namun kalau dilakukan secara berlebihan, misalnya keramas setiap hari maka dapat memicu kerontokan rambut.
Hal tersebut karena kulit kepala kehilangan minyak yang berfungsi melembapkan rambut dan kulit kepala secara alami.
Kalau keramas setiap hari, dampaknya bisa membuat minyak itu menghilang, rambut dan kulit kepala kering dan jadi gampang rusak sampai rambut rontok.
7. Mengikat rambut yang salah
Kebiasaan mengikat rambut yang salah dapat membuat rambut menerima tarikan atau tekanan berlebihan sehingga memicu rambut menjadi rapuh dan mudah rontok.Hindari penggunaan karet gelang sebagai pengikat rambut karena dapat membuat rambut tertarik terlalu kencang. (*)