Kolaborasi Pyridam Farma x Binus University Tantang Mahasiswa Berinovasi di Dunia Kesehatan Digital

Kamis, 08 September 2022 | 19:02

Binusian Ditantang untuk ikutan PYFA Venture Competition

HAI-Online.com- Salah satu berkah pandemi adalah muncul admin dokter (mindok) yang bertugas secara online sehingga memudahkan siapa saja, terutama pasien untuk mendapatkan pelayanan dan konsultasi kesehatan dari jarak jauh.
Pastinya nggak cuma itu, belakangan juga masyarakat jadi lebih mudah mengakses obat-obatan di farmasi yang menggunakan teknologi digital.
Nah, merespon hadirnya inovasi dan peningkatan kualitas digitalisasi industi kesehatan di Indonesia, PT Pyridam Farma (PYFA), perusahaan farmasi yang sudah 44 tahun beroperasi di bidang kesehatan masyarakat menggandeng Binus University untuk mengadakan kompetisi bertema kesehatan melalui dunia digital yang diberi nama PYFA Venture Competition.
Kompetisi yang diperuntukan bagi para mahasiswa ini akan berlangsung selama 4 bulan yang dimulai pada September ini dan pemenang akan diumumkan pada akhir Desember 2022.
Baca Juga: Lewat Meme, Anak Steve Jobs Sebut Desain iPhone 14 Sama Aja Dengan iPhone 13

“Ini adalah tahun pertama PYFA Venture Competition diadakan kami. Sedangkan kampus yang menjadi pilot project kompetisi ini adalah Binus University. Ke depan tidak menutup kemungkinan ajang ini akan terbuka untuk para mahasiswa seluruh kampus di Indonesia,” ujar Kezia Mareshah, selaku Corporate Communication Manager Pyridam Farma, Jumat (9/9/2022).
Kezia menambahkan bahwa ajang PYFA Venture Competition menantang mahasiswa untuk membuat inovasi dan digitalisasi kesehatan mutlak untuk meningkatkan kualitas kesehatan kehidupan masyarakat dalam beberapa tahun terakhir.
"Melalui PYFA Venture Competition ini, kami mengajak para mahasiswa Binus University untuk melakukan riset,factfindingkesehatan yang faktual dan aktual dan selanjutnya dicari solusi untuk mengatasi apa yang ada di lapangan dalam bentuk program digital.
Kompetisi ini dibuat dengan tujuan untuk mempromosikan inovasi digital dalam perawatan kesehatan," kata Kezia lagi.
Pihaknya akan mendorong mahasiswa untu mengekspresikan ide, kreativitas, dan keterampilan kewirausahaan mereka melalui kompetisi yang diadakan secara online ini.
Dijelaskan Kezia, peserta boleh secara individu atau kelompok dengan maskimal 5 anggota.
"Mereka memiliki kesempatan yang sama untuk mempresentasikan apa yang mereka yakini dapat menjadi game-changer dalam industri kesehatan di Indonesia sekaligus memperebutkan total hadiah sebesar Rp.47.500.000. Selain itu, tidak menutup kemungkinan jika ada ide start-up kreatif yang berkualitas akan didukung dan di danai oleh Pyridam Farma” ungkap Kezia lagi.
Dalam kesempatan yang sama Coach Aloysius B. Gunawan - BINUS Incubator, mengatakan bahwa kampusnha sangat bangga dijadikan pilot project PYFA Venture Competition.
Sehingga ia meyakini, para binusian akan terpacu untuk mengikuti kompetisi tersebut.
"Mereka bisa menjadi agen kesehatan masyarakat terlebih untuk mencari data kesehatan pasca pandemi dan mencoba memecahkan masalahnya," kata Coach Aloysius B. Gunawan.
Ia menambahkan bahwa Health tech industry terbukti mampu menunjukan manfaatnya saat pandemi melanda.
Untuk itu ia berharap ada banyak mahasiswanya yang bakal mau terlibat dalam pengembangan healtch tech industry di penyelengaraan PYFA Venture Competition.
"Terima kasih kepada Pyridam Farma yang telah memberikan kesempatan kepada mahasiswa Binus. Semoga semakin banyak Binusian yang terlibat dalam industri ini," pungkasnya. (*)

Editor : Al Sobry