Viral Siswa SDN Model Mataram Diserang SMPN 14 Mataram, Berikut Kronologis dan Penyebabnya

Senin, 05 September 2022 | 12:58
TribunLombok.com

Tangkapan layar aksi perusakan SD 2 Model Mataram, Jumat (2/9/2022).

HAI-Online.com - Jumat (2/9/2022) lalu beredar video siswa SMPN 14 Mataram yang menyerang pembatas ruangan di SDN Model Mataram.

Akibat kejadian itu banyak siswa SD menangis ketakutan serta dipeluk guru karena aksi serangan tersebut.

Ratusan siswa SMPN ini merusak pembatas sekolah yang terbuat dari triplek sampai melempar batu ke arah sekolah SDN Model.

"Mereka dievakuasi guru-guru karena bukan hanya merusak tetapi mereka melempar batu. Jumlah mereka banyak dan anak-anak (siswa SD) ketakutan," kata salah seorang orangtua siswa yang meminta nggak disebutkan namanya, dikutip dari Tribun Lombok.com melalui Kompas.com, Senin (5/9/2022).

Pindah lokasi sekolah

Dilansir TribunLombok.com, pihak SDN Model Mataram memilih memindahkan lokasi sekolah sementara ke bekas Universitas Terbuka Mataram.

Kepala Sekolah SDN Model Mataram, Aries Setiarini mengungkapkan kalau keputusan pindah dari sekolah lama ke bekas UT diambil setelah dilakukan mediasi.

"Kemarin kita sudah difasilitasi untuk mediasi di aula dinas pendidikan dan ada solusi untuk nggak mengulangi kejadian ini oleh siswa SMPN 14 Mataram, tapi solusi yang kita ambil lebih baik kita pindah," jelas Aries.

Baca Juga: Gara-gara Pacar Dijapri, Pelajar SMK Tendang Leher Temannya hingga Tewas

Ruangan dan halaman bekas UT tersebut juga sudah dibersihkan dengan melibatkan civitas pihak sekolah serta dinas setempat.

“Rencananya dua hari selesai, tapi kalau sehari langsung kita pakai dan angkut barang,” lanjutnya.

Aries juga menyebut kalau komunikasi antar pihak SDN Model Mataram dengan SMPN 14 Mataram terjalin baik.

“Setelah kejadian ini kita bakal bergandeng tangan lagi bersilahturahmi lagi dan sebenanrnya kita juga nggak ada masalah dengan SMP,” terangnya.

Alasan siswa SMPN 14 Mataram merusak SDN Model Mataram

Kepala SMPN 14 Mataram, Lina Yeti Budi Asih membantah soal adanya provokasi yang dilakukan pihak sekolah.

“Sekolah nggak pernah meminta anak-anak untuk melakukan perusakan terhadap pagar pembatas,” terang Lina.

Ia juga menyebut kalau ini terjadi karena siswa SMPN 14 Mataram merasa nggak nyaman belajar lesehan karena kekurangan ruang belajar.

Dampak lambatnya pemindahan gedung sekolah

Ketua DPRD Kota Mataram, Didi Sumardi buka suara, ia meminta agar aksi perusakan seperti ini nggak terulang lagi.

“Saat ini penekanan kita adalah kalau ada problem bagi kedua sekolah agar diselesaikan. Kami kira ini ada rasa yang terpendam yang cukup lama,” terang Didi.

Menurutnya, pemicu adanya perusakan ini karena peminjaman gedung SDN 2 Model Mataram di SMPN 14 sejak 2014.

Kesepakatannya SDN 2 Model Mataram hanya meminjam gedung selama 2 tahun, namun justru molor sampai 6 tahun.

“Jadi sekitar 6 tahun sudah mereka (siswa SDN 2 Model Mataram) di situ ya. Awalnya dulu kita rencanakan cukuplah dua tahun. Kemudian ternyata melihat kondisinya molor sampai 6 tahun,” ucap Didi.

Didi menilai mempermanenkan gedung belajar SDN 2 Model Mataram ini jadi opsi konkret untuk menghindari hal serupa.

“Sekarang tinggal kita permanenkan ke Gedung Universitas Terbuka Mataram. Kita juga minta kelengkapan sarana dan prasarana di sana. Kami sudah bicarakan ke Kepala Dinas untuk mendorong itu,” pungkasnya.

Simak kronologi lengkapnya di bawah ini:

(*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya