HAI-ONLINE.COM – Imej publik dari James Hetfield adalah sosok frontman yang gahar, idola, bapak-bapak goals dari banyak metalhead, dan ‘YEAH!’ yang ikonik. Namun ternyata di balik itu semua, vokalis Metallica ini punya masa kecil yang traumatis.
Hetfield lahir pada tahun 1963 dan tumbuh besar di keluarga yang konservatif.yang terkesan modernisasi dan sangat kolot.
Untuk itu, simak nih 2 lagu Metallica yang merekap masa kecil sang frontman yang traumatis!
Baca Juga: Capek Nyari Suara Gitar yang Pas, James Hetfield: Selera Suara Gitar Gue Berubah-ubah Terus!
- Dyers Eve
Track pamungkas dari album keempat Metallica, ‘… And Justice for All’bertajuk ‘Dyers Eve’ini menceritakan tentang kebingungan dan kemarahan James Hetfield saat melihat dunia luar setelah kehilangan sosok kedua orang tuanya ketika masih remaja.
Melansir dari wawancara Papa Het denganRolling Stone,salah satu nomor Metallica paling kenceng dan nge-thrash ini menyiratkan kesedihan dan kerisauannya.
“Lagu ini menggambarkan hidup gue yang kayak berada dalam kepompong, lalu sekarang gue sendirian dan dunia luar membuat gue kaget dan takut! (Dulu) gue nggak tahu bagaimana caranya menghadapi kekejaman dunia.
"Gue nggak tahu caranya menghadapi kesedihan, kemiskinan, dan konfrontasi. Gimana caranya caranya hidup sendiri setelah bokap kabur dan nyokap meninggal dunia,” terang frontman Metallica ini.
Baca Juga: Simak 5 Band Favorit James Hetfield yang Mempengaruhi Hidupnya!
- The God That Failed
Dengan latar belakang keluarga yang konservatif, saat Hetfield masih remaja, ibunya menolak pengobatan kanker yang akan dijalaninya karena percaya Tuhan akan menyembuhkan dan melindunginya dari segala ancaman.
Pilihan ini kemudian berujung kepada kematian sang Ibu saat Hetfield masih SMP. Sang ayah yang kabur entah kemana dan ibu meninggal dunia, ia merasa kesepian dan nggak tahu arah.
Lagu yang diambil dari ‘The Black Album’ ini menggambarkan kesedihannya kehilangan sang ibu yang mengambil keputusannya nggak menerima pengobatan kanker.
- The Unforgiven
Kemudian ada lagu ballad Metallica yang mempunyai makna yang sangat dalam ketika lo cermati liriknya. Nggak cuma menjadi salah satu album metal tersukses sepanjang sejarah, ‘The Black Album’ juga jadi terapi untuk Papa Het.
“Lagu ini menceritakan gue yang bilang kepada dunia tentang diri gue ketika gue udah nggak sanggup lagi. Musik adalah cara gue menyuarakan suara yang gue nggak punya. Gue takut semua hal, takut dengan dunia, takut berbicara. Gue dulu adalah bocah pemalu dan musik adalah cara gue berkomunikasi!” terang Hetfield kepada Guitar Center.
(*)