HAI-Online.com - Waktu lo buka marketplace, pasti muncul beranda yang nunjukkin banner berisi informasi seputar diskon produk tertentu, nah, kali ini, HAI udah rangkum beberapa tips bikin user experience yang responsif sekaligus menarik.
Merangkum dari laman Binus, berikut 5 tips menciptakan user experience design yang responsif sekaligus menarik:
- Menempatkan diri sebagai user
Dari sudut pandang tersebut, lo bakal tahu permasalahan yang dialami pengguna sekaligus apa keinginan mereka terhadap aplikasinya.
Selanjutnya, dari problem dan harapan tersebut, developer bisa mengembangkan UX sesuai kebutuhan.
Seperti contoh di atas, keberadaan banner promo di beranda aplikasi bukan sesuatu yang dilakukan secara asal.
Namun, ada berbagai pertimbangan dari hasil riset terhadap pengalaman pengguna, sehingga terciptalah hal tersebut.
Baca Juga: Bongkar Ritual Ariel Sebelum Manggung, Crew NOAH: Dia Teliti!
- Pastikan fitur aplikasinya mudah diakses
Coba bayangkan, kalo lo buka aplikasi video streaming dan ingin melihat daftar film Indonesia dalam aplikasi tersebut. Tapi, di sana nggak ada fitur list film Indonesia, atau ada tetapi entah di mana letaknya.
Nah, hal ini pasti bakal bikin lo kapok pakai aplikasi ini kembali.
Maka, penting bagi developer memastikan fitur-fitur pada aplikasinya mudah diakses. Hal ini memerlukan riset mendalam dan rutin untuk memperoleh masukan dari pengguna.
- Buat sederhana dan efektif
Di sini, seorang developer dituntut untuk jeli dan berhati-hati. Kadang, maksud hati ingin memberikan fitur yang komplet pada aplikasi, tetapi justru membuat pengguna kebingungan.
Maka, dalam pengembangan UX aplikasi, kebutuhan pengguna adalah kunci utama.
Sementara itu, efektivitas aplikasi berkaitan dengan tingkat kecepatan akses aplikasi tersebut.
UX design yang responsif adalah desain yang nggak bikin aplikasi jadi lambat, baik secara sistem maupun memperpanjang alur tujuan.
Misalnya, pada aplikasi belanja online, untuk berbelanja suatu produk, kita harus melakukan klaim voucher diskon di fitur yang berbeda lokasi dengan fitur produk. Hal ini tentu membuat alur belanja menjadi semakin panjang karena kita harus mengklaim voucher dulu.
Padahal, bisa saja pada setiap produk, langsung dibuat fitur klaim voucher yang sesuai. Di sinilah kejelian dan kreativitas UX designer sangat diperlukan.
- Pahami ilmu UX writing
Microcopy adalah teks-teks pendek yang biasanya muncul pada aplikasi, seperti tulisan ‘Pesan Sekarang’ pada aplikasi pemesanan tiket pesawat.
Meski terkesan sepele, sebenarnya penyusunan microcopy tersebut dilakukan secara matang. Mengapa nggak pakai kata ‘Bayar Sekarang’ atau ‘Beli Tiketnya’ atau yang lainnya, semua ada alasannya.
- Rajin lakukan pengujian dan minta saran
Ia memerlukan hal ini sebagai upaya untuk melakukan pengujian sekaligus meminta saran dari orang-orang. Karenanya, ia akan tahu, apakah hal yang dikembangkan dapat diterima dengan baik atau nggak.
Hal ini bisa lo lakukan kepada orang yang lebih expert, maupun kepada khalayak umum.
Selanjutnya, informasi dari mereka bisa diolah lebih lanjut, untuk diaplikasikan dalam pengembangan aplikasi, khususnya dalam sisi user experience.
Itu dia 5 tips yang bisa lo terapin supaya bisa mengembangkan desain UX yang menarik. (*)