HAI-Online.com - Seorang turis terbang dari Bali, Indonesia kena denda sebesar 2.664 dollar Australia atau sekitar Rp 27,4 juta saat ia tiba di Australia.
Ini terjadi lantaran ia kedapatan membawa makanan cepat saji McMuffin dari McDonald’s di dalam bagasinya.
Australia sendiri punya prosedur biosekuriti yang ketat di perbatasan internasionalnya, hal ini guna melindungi ekosistem negara itu dari masuknya hama dan penyakit berbahaya.
Barang-barang daging harus diberitahukan kepada pejabat bandara pada saat kedatangan, sementara makanan dari pesawat atau kapal nggak diizinkan untuk dibawa ke dalam negeri.
Denda tersebut karena melanggar undang-undang biosekuriti Australia mulai 22 dollar Australia atau setara Rp 2.2 juta dengan hukuman maksimal 2.664 dollar Australia atau Rp 27,4 juta.
Hal itu kalau barang yang dipermasalahkan dianggap berisiko tinggi dan turis dengan sengaja gagal melaporkannya.
Baca Juga: Jangan Berulah! Ini 4 Alasan Mengapa Flare Dilarang Nyala di Stadion Pas Pertandingan Sepakbola
Dikutip Fortune melalui Kompas.com, nggak disebutkan siapa nama turis tersebut. Namun, diketahui ia adalah seorang pria Australia yang terbang dari Bali dan mendarat di Darwin, minggu lalu.
Ia kedapatan membawa 2 egg and beef sausage McMuffins dan 1 ham croissant di dalam ranselnya.
Makanan yang termasuk dalam “item berisiko” itu diendus keberadaannya oleh anjing pelacak Zinta dan dilaporkan kepada staf bandara.
Akhirnya produk makanan yang ditemukan tersebut disita dan akan diuji untuk mengetahui apakah terdapat penyakit mulut dan kuku, sebelum akhirnya dimusnahkan.
Dalam sebuah pernyataan pada Senin, (1/8/2022), Menteri Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Australia, Murray Watt mengatakan Australia bebas dari penyakit mulut dan kuku dan ingin tetap seperti itu.
“Ini akan menjadi makanan Maccas [McDonald] termahal yang pernah dimiliki penumpang ini,” kata dia.
Meski demikian, Watt mengaku nggak akan memberi ampun apalagi berbelaskasihan pada orang-orang yang tidak mematuhi aturan.
"Tetapi saya nggak bersimpati kepada orang-orang yang memilih untuk nggak mematuhi langkah-langkah keamanan hayati Australia yang ketat dan deteksi terbaru menunjukkan bahwa Anda akan ditangkap," jelas Watt.
Watt mengatakan, aturan ketat soal keamanan hayati di Australia membantu melindungi warga, pertanian, kesehatan makanan, dan ekonomi Australia.
"Penumpang yang memilih untuk bepergian perlu memastikan bahwa mereka memenuhi persyaratan untuk memasuki Australia dengan mengikuti semua tindakan biosekuriti," pungkasnya. (*)