Kisah Triyas, Siswi Asal Sragen yang Berprestasi di Bidang IT

Kamis, 02 Juni 2022 | 13:10
Pxhere

Ilustrasi belajar bidang IT.

HAI-Online.com - Lahir dan besar di Sragen, Jawa Tengah, Tiyas Aria Pratiwi nggak dapat pengetahuan soal dunia pendidikan komputer sampai ia SMK.

Nggak usah pelajaran komputer, Tiyas yang sekarang sedang kuliah semester empat dan juga pengajar IT mengaku kalo di wilayah asalnya, pendidikan bahkan nggak diwajibkan buat wanita.

Berkat semangat dan kecerdasannya di bidang matematika, Tiyas bisa meneruskan studi di SMK Islam Terpadu Smart Informatika, Surakarta. Inilah yang membuka jalan baginya ke dunia IT.

Selama sekolah di Surakarta, Tiyas berhasil memenangkan beberapa kompetisi dan kejuaraan teknik informatika di wilayah Jawa dan Bali.

Selain itu, Tiyas juga sebelumnya pernah mengikuti lomba IT-Venture, di acara P!NGFEST dari Universitas Negeri Sebelas Maret, dan Lomba Kompetensi Siswa dari Kemendikbud.

“Alhamdullilah, gue dapet posisi 10 besar di kompetisi IT-Venture, dan jadi satu-satunya perempuan yang berhasil dapet medali perunggu di kompetisi LKS,” tambahnya, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (30/5/2022).

Baca Juga: Jangan Ngaku Mahasiswa IT Kalau Belum Mengamalkan 3 Hal Ini

Prestasi ini yang akhirnya bikin Tiyas mantap meneruskan pendidikan spesialisasi IT dan pemrograman.

Sampai akhirnya ia bisa lanjut kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika (STIKOM CKI) di Jakarta Timur.

Sebelum memutuskan untuk daftar dan bergabung, Tiyas termotivasi salah satu seniornya yang mengikuti program Digital Talent Scholarship.

Diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Program Digital Talent Scholarship (DTS) yakni program pelatihan pengembangan kompetensi di bidang teknologi informasi dan komunikasi.

Sejak 2019, Google.org lewat program Grow with Google turut mendukung program yang berisi berbagai kurikulum buat angkatan kerja dan masyarakat umum, mulai dari sertifikasi program Google Cloud Platform, JuaraGCP, Profesional Academy, dan lain-lain.

“Gue ikut program DTS PROA Android karena nanti gue mau jadi Product Manager di perusahaan startup terbaik di Indonesia,” ungkap Tiyas.

“Gue juga merasa beruntung karena bisa dapet bimbingan langsung dari ahlinya, yaitu Android Developer di salah satu startup fintech besar di Indonesia,” terangnya lagi.

Selama pelatihan dalam kurun waktu tiga bulan tersebut, Tiyas mengaku bahwa nggak mudah baginya untuk menyelesaikan semua modul pembelajaran.

Namun berkat dukungan dan bantuan dari mentor di program DTS tersebut, ia mampu merampung pelatihan dengan baik.

Baca Juga: Terus Mengedukasi Lewat Tontonan Seru, LittleGiantz Luncurkan 5 Animasi Pendek Terbaru

“Begitu banyak eror yang gue alami, tetapi gue terus coba sampai berhasil karena ini kesempatan yang langka. Program ini sangat bagus dan komprehensif, dan gue bersyukur bisa mendapatkan kesempatan ini,” tutup Tiyas.

Seteleah menyelesaikan program pelatihan, Tiyas kini jadi pengajar IT di IDN Boarding School, Bogor, membimbing adik tingkat mahasiswa di kampusnya, kerja paruh waktu di sekolah digital global Kodland, serta mengikuti bootcamp dari sekolah digital Yaumi. (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya