HAI-ONLINE.COM -Presiden Jokowi baru-baru ini sudah memberikan kelonggaran pemakaian masker di ruangan terbuka. Sekarang masyarakat sudah boleh nggak pakai masker ketika lagi berada di luar.
“Jika masyarakat sedang beraktivitas di luar ruangan atau di area terbuka yang tidak padat orang, maka diperbolehkan untuk tidak menggunakan masker," kata Jokowi mengutip dari Kompas.com.
Namun masyarakat tetap dianjurkan untuk memakai masker saat berkegiatan di ruang tertutup dan juga ketika naik transportasi publik.
"Bagi masyarakat yang masuk kategori rentan, lansia (lanjut usia), atau memiliki penyakit komorbid, maka saya tetap menyarankan untuk menggunakan masker saat beraktivitas," tutur Jokowi.
Jokowi juga menegaskan aturan tersebut juga berlaku untuk orang yang sedang sakit meskipun batuk dan flu. Kebijakan yang sudah longgar ini disebabkan oleh penanganan Covid-19 di Indonesia yang semakin terkendali.
Baca Juga: KRL Lepas Stiker Silang di Kursi Penumpang, yang Berdiri Tetap Jaga Jarak
Mengomentari kebijakan ini, Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman menilai keputusan ini sedikit terburu-buru.
“Mengenai penggunaan masker ini kita harus sangat hati-hati, terutama menarasikan ini. Dalam artian, jangan sampai membangun euforia atau percaya diri berlebihan yang akhirnya membuat kita abai, dan merugikan kita sendiri," ujar Dicky melansir dari Kompas.com.
Ia juga menyampaikan bahwa penggunaan masker adalah satu perilaku yang mudah dan murah untuk mencegah penularan penyakit yang ditularkan melalui udara seperti Covid-19.
Namun, Dicky juga mengapresiasi cakupan vaksinasi dosis kedua di Indonesia sudah cukup meningkat.
Walaupun begitu, masih ada ancaman subvarian lain dari Omicron yang sudah menyebar di berbagai negara dan mengingat vaksinasi dosis ketiga yang belum merata di Indonesia.
“Di negara-negara yang mulai terpapar varian Omicron BA 2.12.1 seperti Australia melakukan pelonggaran tidak memakai masker di luar ruangan itu karena cakupan dosis tiga dari vaksinasinya sudah di atas 70 persen. Indonesia kan belum, jadi saya kira harus berhati-hati terutama melihat situasi setempat," ujar Dicky.
(*)