HAI-ONLINE.COM -Segala sesuatu soal indie pop yang kita dengar saat ini, berhutang banyak sama Belle and Sebastian.
Maklum, band asal Glasgow ini udah hampir 30 tahun mainin indie pop, yang mengantarkannya hingga ke seluruh dunia.
Makanya ketika ada kesempatan ngobrol sama mereka, langsung gas deh!
Namun, banyak pertanyaan HAI mesti ditahan dulu nih. Karena kali ini, Belle and Sebastian mau ngobrolin album ke-9 mereka, "A Bit of Previous", yang rilis pada 6 Mei ini.
Sebagai sebuah album yang diproduksi di masa pandemi, "A Bit of Previous" memberikan banyak hal baru.
Seperti album Belle and Sebastian pertama yang direkam di kampung halaman mereka, Glasgow, dalam 20 terakhir misalnya.
Seperti namanya juga, "A Bit of Previous" memberikan sedikit throwback ke warna musik Belle and Sebastian era klasik.
Nah, HAI dapat kesempatan mewawancarai salah satu founder Belle and Sebastian, Chris Geddes, soal album ini.
Cek wawancaranya di bawah ini ya!
Jadi, ini kan album pertama Belle & Sebastian yang direkam di Glasgow selama 20 tahun terakhir. Gimana rasanya? Mempengaruhi proses rekaman nggak?Kayaknya susah buat bilang pengaruh rekaman di Glasgow ke album baru. Karena bukannya kami nggak bikin musik di Glasgow selama 20 tahun terakhir.
Hal yang mempengaruhi rekaman bisa dibilang pandemi. Itulah alasan kami menetap di Glasgow, ketika kami harusnya pergi ke LA (Los Angeles) buat rekaman.
Bisa dibilang kami beruntung, meski memang ini waktu yang berat buat banyak orang.
Tapi kami beruntung punya studio di Glasgow, bisa kerja di rumah, aman sepanjang waktu. Berasa asik tinggal di rumah dan rekaman.Bertahun-tahun ngeband, musik kalian kan bervariasi nih. Tapi apakah "A Bit of Previous" bakal throwback ke musik lama Belle & Sebastian?Maksud judulnya sebenarnya bukan begitu sih. Arti judul albumnya muncul pas lagi ngobrol, konteksnya kayak liat cewek di jalan, terus lo ngerasa punya "A Bit of Previous" kayak dia mantan lo.
Frasa itu nempel di Stuart (Murdoch, vokalis, RED), dia kan juga belajar Buddhism dan tertarik akan kehidupan di masa lalu serta reinkarnasi.
Dia berpikir "A Bit of Previous" kayak seperti kehidupan lo sebelumnya.
Tapi kalo dikaitkan ke rekamannya, masih bervariasi sih musiknya, tapi ada throwback juga meski nggak kental.
Lagu kayak Do It For Your Country punya sesuatu dari rekaman-rekaman awal yang nggak kami lakukan dalam beberapa tahun terakhir.
Apakah peristiwa yang terjadi di dunia mempengaruhi album ini? Kayak mungkin ‘If They’re Shooting At You' terinspirasi perang di Ukraina?
Lagunya ditulis sebelum perang terjadi, tapi memang kami merilisnya dengan berdonasi untuk Palang Merah.
Ketika perang mulai, kami juga mulai promosiin album baru. Lagunya memang menarik, karena liriknya tentang kebebasan dan sebagainya meski nggak terlalu spesifik.
Gue ngobrol sama Stuart soal lagu ini, ketika pertama gue denger lagunya gue pikir liriknya tentang perjuangan orang Afrika-Amerika.
Mungkin karena pandemi dan Black Lives Matter movement punya dampak besar di Amerika Serikat. Gue pikir sih lagunya tentang itu.
Tapi liriknya nggak spesifik ngomongin sesuatu sih. Itu reaksi gue aja. Intinya memang selalu ada ketidakadilan dan selalu ada orang-orang yang berjuang.
Menurut HAI, lagu-lagu di album ini berasa personal. Apa ada misi tertentu dari album ini?Gue pikir nggak ya. Proses kreatif band kami lebih kolaboratif di musik dibanding lirik. Biasanya yang nulis lirik ya yang nyanyi lagunya.
Jadinya proses penulisan liriknya terasa personal. Dan sebagai band kami nggak terlalu banyak mendiskusikan soal lirik, kayak apa artinya dan lainnya.
Diskusi kami di studio lebih banyak soal musik, aspek-aspek rekaman, karena semuanya berkontribusi di musik.
Wawancara lengkapnya ada di video di bawah ini: