HAI-ONLINE.COM – Ozzy Osbourne adalah roh dari pencetus heavy metal Black Sabbath.
Namun, kebiasaan minum alkohol dan penggunaan obat-obatan terlarang yang berlebihan oleh Ozzy membuat dirinya dikeluarkan dari band.
Udah nggak rahasia lagi, kalo Black Sabbath berada dalam kondisi yang nggak baik saat mereka melakukan tur untuk mendukung album ‘Never Say Die!’ tahun 1978.
Baca Juga: Deryck Whibley: Album Baru Sum 41 Adalah Penghormatan Kami Buat Black Sabbath
Kali ini HAI bakal spill 3 fakta tentang dikeluarkannya Ozzy dari Black Sabbath!
Awal Ozzy Mulai Berulah
Sebelum bergabung dengan Black Sabbath, Ozzy pernah "disiksa" secara fisik dan mental oleh keluarga dan teman-temannya.
Hal itu nggak terjadi lagi saat Ozzy memimpin Black Sabbath.
Penyanyi kelahiran 1948 ini mulai mengembangkan tingkat kepercayaan diri dan harga dirinya.
Namun, tiba-tiba doi kembali mempertanyakan dirinya lagi, dan rasa ketakutan yang muncul di dalam dirinya membuat Ozzy enggan untuk menggarap album baru dengan Black Sabbath.
Baca Juga: Jurnalis Musik yang Temukan Istilah 'Thrash Metal' Meninggal Dunia
Dari sana, sang vokalis ini mulai mabuk-mabukan dan menggunakan narkoba hingga menjadi satu alasan kalo doi nggak bisa bernyanyi.
Penolakan Dari Publik
Karena penerimaan dari publik yang kurang memuaskan dari ‘Never Say Die!’, unit heavy metal Inggris ini akhirnya down dan kembali pada penyalahgunaan narkoba dan alkohol.
Sebelumnya, mereka juga mendapat penolakan untuk album ‘Technical Ecstacy’ dan hal itu berat banget bagi Ozzy.
Keputusan Untuk Mengeluarkan Ozzy
Pemecatan Ozzy dari band bukanlah keputusan yang mendadak atau tiba-tiba. Pada tahun 1978, Black Sabbath menyewa sebuah rumah di Los Angeles untuk merampungkan album ‘Never Say Die!’.
Mereka merubah garasi menjadi sebuah studio dan mulai berprogres di sana.
Akan tetapi di saat mereka bergelut dalam proses perampungan musik, Ozzy menghilang selama enam minggu dan nggak ada yang tau keberadannya.
Dalam buku Louder Than Hell, gitaris Tony Iommi menjelaskan “Ozzy pergi ke klub, keluar dan nggak pulang,” jelasnya. Dengan absennya Ozzy, anggota band lainnya merasa nggak lengkap. Sebenernya mereka bisa aja menyelesaikan album tanpa Ozzy, berdasarkan keinginan Geezer Buthler.
Baca Juga: Ozzy Osbourne: Lemmy Kilmister Adalah Sosok 'Rock God' Bagi Diriku
Namun, ketidak hadiran Ozzy jadi alasan untuk Iommi mabuk-mabukkan. Yap! Kayak Ozzy, mabuk-mabukan sepanjang waktu.
Hanya saja, bedanya Iommi nggak meninggalkan rumah dan bisa mengurus diri sendiri saat yang lain memutuskan untuk mencoba menulis lagu.
Sedangkan Ozzy, saat kembali ke rumah pun doi terlalu chaos untuk bernyanyi.
Hingga pada 27 April 1979, beberapa bulan setelah itu semua menjadi jelas, kalo emang nggak ada yang bisa dilakukan sampai Black Sabbath memiliki vokalis yang bisa bekerja sama.
“Kami nggak bisa melanjutkannya bersama Ozzy. Untuk seperti yang diinginkan semua orang, kami nggak bisa melakukannya. Nggak ada perubahan yang terjadi, dan itu berarti akhir dari sebuah band. Kami nggak mau memecatnya akan tetapi kami harus melakukannya kalo kami mau jalan terus,” jelas Iommi dilansir melalui Loudwire.
Setelah Ozzy dikeluarkan,melanjutkan karier solonya dan sukses dengan 12 album studionya yang 7 di antaranya menerima sertifikasi multi-platinum di Amerika Serikat.