HAI-ONLINE.COM – Pada akhir November 2020 lalu Dream Theater merilis album live ke-9 mereka, 'Distant Memories: Live in London'.
Sang gitaris John Petrucci pernahbilangkalau sebenarnya saat menjalani tur, mereka selalu tau kalau bakal merekam untuk album live nantinya.
Karena mereka yakin itu adalah tur yang sukses!
Dari pertunjukan yang Dream Theater bawa serta produksinya, merupakan sesuatu yang bener-bener bikin mereka bangga as a band.
Makanya mereka pede untuk memastikan bahwa semuanya terekam dengan rapi dalam DVD.
“Sungguh, rekaman dua malam di London (21 dan 22 Februari 2020) nggak bakal bisa lebih baik! Karena itu udah jadi yang terbaik. Penonton yang luar biasa, tempat yang klasik dan ikonik”, ujar Petrucci pada Songfacts yang mana itu adalah akhir dari perjalanan Eropa Dream Theater.
Dinobatkan sebagai gitaris terbaik di Dunia, Petrucci juga pernah ditanya dalam sebuah wawancara, tentang bagaimana dia dalam penulisan lagu antara Dream Theater dengan album solonya.
Petrucci menjelaskankalaukeduanya berbeda, karena Dream Theater bersifat kolaboratif. Di mana sebagian besar penggarapan lagu untuk Dream Theater terancang saat semua personil berada di ruangan yang sama sembari nge-jam bareng.
Baca Juga: Dari Travis Barker hingga John Frusciante, Ini 10 Personil Pengganti yang Bikin Band Tambah Sukses
Dari sana mereka saling memantulkan ide satu sama lain hingga bikin riff bareng. Sedangkan untuk materi solonya, Petrucci hanya menyuguhkan instrumental gitar dan ditulis sendiri secara eksklusif.
Kedua album solonya ‘Suspended Animation’ (2005) dan ‘Terminal Velocity’ (2020) merupakan format trio. Nggak ada vokal, nggak ada keyboard, nggak ada instrumen lain.
“Gitar bener-bener mengambil peran yang lebih besar dalam mengambil semua melodi, semua solo, ritme, dan nggak hatus mikirin bagian yang mungkin bakal jadi bagian vokal, karena emang nggak ada. Semua itu datang langsung dari otak gue”, tegas Petrucci.
Menulis lirik merupakan hal yang selalu disukai dan diminati oleh Petrucci. Sebagai proses kreatif, penulisan lirik dipandang oleh Petrucci sebagai hal yang penting bagi sebuah band.
Karena isi dan pesan yang ada di dalamnya berdasarkan buah dari pemikiran personel, menjadi sangat penting hal tersebut untuk dipahami baginya.
Fakta lainnya, dari sekian lirik yang ditulis oleh Petrucci, 'The Astonishing'jadi album yang paling dibanggain Petrucci. Karena penulisan lirik dibuat berdasarkan mitologi dan pengetahuan yang udah dia bikin, berlandaskan perspektif berbeda dari karakter yang berbeda pula.
Baca Juga: Mengenal Mad Season, Supergroup Grunge Seattle yang Cuma Punya Satu Album
“Itu adalah usaha yang cukup besar! Banyak musik, banyak lirik. Itu sesuatu yang udah sepatutnya gue banggain karena itu adalah pekerjaan yang penuh cinta dan proyek yang besar banget!”.