Klarifikasi Sebut Orang yang Belum Kena Covid-19 Mungkin karena Nggak Punya Teman, Wapres Langsung Hapus Postingan

Minggu, 27 Maret 2022 | 10:53
Moshi

Si nggak punya temen kan sedih

HAI-Online.com-Wakil Presiden (Wapres) Korean Vaccine Society, Ma Sang Hyuk telah membuat pernyataan yang kontroversi soal pendapatnya ke orang yang tidak terjangkit corona.

Dia mengklaimpenyebab orang-orang yang belum pernah terinfeksi Covid-19mungkin karena mereka tidak punya teman. Seperti diketahui, sudah dua tahun lebih, virus corona ini menyebar di berbagai belahan dunia. Jutaan warga terinfeksi dengan gejala ringan, parah hingga kehilangan nyawa.

Baca Juga: Erigo-X Rilis Koleksi Spring/Summer NYFW 2022, Outfit-nya Bisa Jadi Armor Anak Muda yang Berani

Namun, ada beberapa orang yang hingga kini diberi kesehatan berlebih dengan belum pernah terinfeksi Covid-19, bahkan seakan-akan kebal penyakit atau wabah.

Pernyataan Ma Sang Hyuk mengenai penyebab orang yang belum pernah terpapar Corona karena nggak punya teman ini sempat diunggahnya melalui akun Facebook.

"Orang dewasa yang belum terinfeksi Covid-19 adalah mereka yang punya masalah interpersonal,” demikian bunyi postingan Ma Sang Hyuk, dikutip dariKorea Herald, Minggu (27/3/2022) ini.

Postingan tersebut diketahui telah dihapus namun tangkapan layar netizen telah menyebar secaraonlinedan memicu kontroversi.

Usai membuat kehebohan itu, Ma mengklarifikasi kepada New Daily bahwa pernyataan tersebut bersifat 'metaforis'.

"Ini menekankan betapa sulitnya bagi siapa pun untuk menghindari virus dalam situasi di mana ada tingkat kasus terkonfirmasi yang tinggi di daerah tersebut," kata Ma Sang Hyuk.

Spesialis penyakit menular Meksiko Brenda Crabtree juga pernah mengungkapkan hal serupa.

Baca Juga: Penasaran dengan Lagu Terpanjang di Dunia? Durasinya Seribu Tahun, Lho

"Jika kamu tidak punya teman yang terinfeksi sekarang, kamu tidak punya teman," tulis Brenda dikutipWall Street Journalpada 6 Februari 2022 lalu.

Adapun data terbaru menunjukkan bahwa orang-orang di berbagai negara merasa lebih terisolasi secara sosial daripada sebelumnya selama pandemi.

Menurut 'Laporan Kualitas Hidup Nasional 2021' yang dirilis oleh Statistik Korea pada 15 Maret, tingkat isolasi sosial tahun lalu adalah 34,1 persen, naik 6,4 poin dari 2019 (27,7 persen) sebelum penyebaran Covid-19.

Ini adalah tingkat tertinggi sejak statistik mulai disusun pada tahun 2009.

Tingkat isolasi sosial adalah indeks yang menunjukkan proporsi orang dewasa di atas usia 19 yang mengatakan bahwa nggak ada teman dapat membantu mereka kalo terjadi krisis.

Selain karena jarang bersosialisasi, ada juga alasan kesehatan dibalik mereka yang belum pernah terinfeksi Covid-19, seperti karena

Kekebalan Tubuh Tinggi

MelansirTimes of India, sebuah studi oleh Imperial College London menemukan, ada beberapa orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik.

Mereka memiliki tingkat sel T lebih tinggi dibandingkan beberapa orang lainnya.Ini merupakan sel memori dalam sistem kekebalan.

Orang yang memiliki sel T tinggi akan kebal terhadap virus Corona yang menyebabkan Covid-19.

Faktor Genetik

Selain sistem imun yang baik, faktor genetik rupanya juga menjadi alasan ada orang yang 'kebal' terhadap Covid-19.

Dalam sebuah studi, lara peneliti menemukan perilaku antigen leukosit manusia menentukan respons seseorang terhadap Covid-19.

Baca Juga: Vaksin Pfizer Diklaim Ampuh 100 Persen Melindungi Remaja Lebih Lama dari Biasanya

Tertib Vaksin

Sejauh ini, vaksinasi masih menjadi satu-satunya pelindung paling efektif melawan Covid-19.

Para ahli mengatakan bahwa kekebalan reaktif silang (cross reactive immunity) dan vaksin memberi keuntungan bagi kelompok individu dengan sistem sel T tinggi.

"Kekebalan reaktif silang dari infeksi virus corona dan flu biasa, serta sudah divaksin, kemungkinan menjadi kontributor utama bagi karena orang-orang yang memiliki sifat 'kebal' Covid-19," ungkap Lawrence Young, profesor onkologi molekuler di Universitas Warwick.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau tetap melakukan vaksinasi dosis lengkap agar setidaknya bisa mendapat perlindungan tambahan dan menurunkan risiko dirawat di rumah sakit akibat gejala Covid-19. (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya