HAI-ONLINE.COM - Menurut Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2019, menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan Indonesia masih di angka 38,03% dengan inklusi keuangan sebesar 76,19%. Artinya, literasi masyarakat Indonesia tentang keuangan masih terbilang rendah, lho!
Melalui acara tahunan Global Money Week yang mengusung tema “Build Your Future & Be Smart About Money”, diharapkan dapat memberikan edukasi dan informasi terkait perencanaan keuangan sehingga meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia, terutama untuk Generasi Z.
“Jumlah anak muda saat ini sudah mendominasi populasi penduduk Indonesia. Sekarang sudah berjumlah 60% dan nanti di tahun 2035 akan berjumlah 70%. Oleh sebab itu, sayang sekali kalau anak-anak muda ini tidak dibekali dengan literasi keuangan,” ungkap Pak Horas Tarihoran, perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada webinar Global Money Week 2022, Jumat (25/3/2022).
Di tahun 2022 ini, Global Money Week mengundang sejumlah narasumber, yaitu Samuel Ray sebagai Financial Planner, Rendy Firnanda sebagai Allianz Life Changer, dan Halda Rianta sebagai Content Creator.
Acara ini diselenggarakan oleh Allianz Indonesia yang bekerja sama dengan HAI Online, CewekBanget.id, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan G20 kali ini mengangkat judul “Jago Mengatur Uang, It’s My Dream.”
FYI, masa depan dan uang adalah suatu hal yang nggak bisa dipisahkan dan saling terkait.
Sebagai Generasi Z penerus bangsa, perlu dipahami bagaimana caranya mengatur dan mengontrol keuangan dengan mempertimbangkan jangka panjang, serta memberikan inspirasi untuk berkarya agar dapat stabil secara finansial.
Baca Juga: Global Money Week Allianz 2022: Bijak Atur Keuangan untuk Masa Depan!
Pemaparan yang dijabarkan oleh Samuel Ray mengingatkan untuk kaum muda agar dapat menghargai waktu yang dimiliki.
Semakin awal belajar tentang mengatur keuangan, semakin awal pula akan paham tentang produk-produk keuangan seperti investasi dan asuransi untuk memproteksi diri.
“Uang memang bisa dicari lagi, tetapi waktu yang kamu gunakan untuk mencari uang tersebut tidak dapat kembali lagi. Kalau kita sudah bekerja keras untuk menghasilkan uang, yuk itu yang harus kita hargai karena ketika kamu menghargai uang, artinya kamu menghargai hidup kamu sendiri,” jelas Samuel Ray.
Hal itu sejalan pula dengan cara berpikir bahwa menabung saja nggak cukup.
Menabung memang penting, tetapi kalau hanya mengandalkan tabungan saja itu kurang, perlu diimbangi dengan investasi agar kemungkinan yang dapat terjadi di kemudian hari bisa teratasi. Penting untuk diketahui bahwa investasi melatih disiplin.
Samuel Ray menegaskan kalo kita memiliki mindset untuk dapat mengalokasikan gaji atau pemasukan yang diperoleh itu dapat melatih tingkat kedisiplinan.
Oleh karena itu, investasi dan disiplin menjadi kesatuan yang penting untuk anak muda terapkan.
Tak hanya investasi dan disiplin, realita yang terjadi pada kehidupan adalah kondisi tubuh yang diluar kendali sehingga dapat sewaktu-waktu membutuhkan bantuan medis.
Hal itu mendorong agar setiap kita memerlukan adanya asuransi sejak muda untuk memproteksi diri dari kemungkinan yang akan terjadi di kemudian hari.
Mendukung pernyataan tersebut, Rendy Firnanda menjelaskan bahwa Allianz memberikan fasilitas asuransi Lifechanger yang dapat memberikan solusi untuk proteksi diri dari muda.
“Sebagai generasi muda kita harus mengetahui prioritas mana itu kebutuhan dan keinginan. Jadi kita bisa berinvestasi dan yang terpenting adalah kita memerlukan proteksi diri agar semua uang yang sudah kita kumpulkan tidak tiba-tiba hilang karena masalah kesehatan sehingga masa depan bisa aman dan nyaman.”
Acara yang berlangsung selama 2 jam ini memberikan poin penting yang harus diketahui anak muda bahwa disiplin, investasi, dan asuransi sangat penting diterapkan sejak dini. Jadi, tunggu apalagi? Mulailah terapkan ketiga poin tersebut sedari dini ya!
(Ariella Kinari)