Intip Strategi UNS Cegah Klaster Covid Saat Pelaksanaan PTM Terbatas

Selasa, 15 Maret 2022 | 13:23

Universitas Sebelas Maret

HAI-ONLINE.com - Masih dalam rangkaian agenda Dies Natalis ke-46 Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Senat Akademik (SA) UNS adakan webinar dengan tema Strategi Pencegahan Klaster Covid saat Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas.

Menurut Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Prof. Jamal Wiwoho, pandemi Covid-19 ini sudah mengubah tradisi pembelajaran di perguruan tinggi. Karena menurutnya, selama ini sistem pembelajaran di perguruan tinggi sebagian besar dilaksanakan secara luring atau tatap muka.

Prof. Jamal menambahkan, saat ini perkembangan Covid sudah tidak semasif sebelumnya. Dan dimana hal ini sangat berdampak baik bagi perguruan tinggi.

Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri mengenai PTM tahun 2022, mulai Januari 2022 seluruh satuan pendidikan pada wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1,2, dan 3 wajib melaksanakan PTM terbatas. Pemerintah Daerah (Pemda) tidak boleh melarang PTM terbatas bagi yang memenuhi kriteria.

“UNS secara cepat dan tanggap dengan segera merespon SKB 4 menteri tersebut. Hal ini dibuktikan dengan kampus kita telah berani mencoba untuk melaksanakan perkuliahan secara luring atau PTM,” tutur Prof. Jamal, melansir dari Kompas.com, Senin (14/03/2022).

Beliau juga menambahkan, UNS telah menggelar PTM dengan memegang prinsip bersyarat dan bertahap sejak 6 September 2021 lalu. Maksud dari bersyarat adalah semua kegiatan dalam rangka PTM di UNS tetap harus patuh pada protokol kesehatan.

Baca Juga: Catet Nih, UNS Buka 7 Jalur Mandiri S1 dan 6 Jalur Mandiri Vokasi 2022

Sedangkan yang dimaksud bertahap yakni UNS sementara waktu membatasi kapasitas ruang perkuliahan dari kapasitas normal. Namun, tidak menutup kemungkinan akan ada penambahan kuota dengan menyesuaikan fluktuasi perkembangan Covid-19 di daerah Surakarta dan sekitarnya.

“Karena belum bisa semua mahasiswa merasakan PTM, pembelajaran juga tetap dilaksanakan secara blended learning atau hybrid. Memadukan pola pembelajaran tatap maya dan tatap muka,” tambah Prof. Jamal, seperti dikutip dari laman UNS, Senin (14/3/2022).

Prof. Jamal menambahkan, hampir setiap Senin pihaknya berkoordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta untuk memutuskan Covid-19 di Surakarta sedang berada di level yang mana.

Ketika menunjukkan di level 1, 2, dan 3, tetap dapat melakukan PTM secara bersyarat dan bertahap. Adapun ketika menunjukkan di level 4, maka PTM tidak akan dilakukan.

Hal ini ia lakukan untuk menjamin bahwa proses pembukaan kampus sangat memperhatikan dari segi keamanan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Strategi UNS Laksanakan PTM Tanpa Timbulkan Klaster Covid-19".

(Tanya Audriatika)

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya