HAI-ONLINE.com - Zoë Kravitz, pemeran Catwoman dalam “The Batman” mengklarifikasi komentarnya soal pernah ditolak main sebelumnya.
Kepada The Guardian, dia mengaku telah diberi tahu bahwa dia terlalu "urban" untuk mengikuti audisi pemeran "The Dark Knight Rises."
Dijelaskannya, dalam sebuah cerita yang ditayangkan pada 6 Maret lalu, Zoë dengan The Guardian dan The Observer membahas usaha pertamanya ke dunia DC Comics dan mengungkapkan bahwa, pada tahun 2012, pernah mencoba mengikuti audisi untuk The Dark Knight Rises, tetapi ditolak karena alasan tadi.
“Menjadi wanita kulit berwarna dan menjadi aktor dan diberitahu pada waktu itu bahwa saya tidak dapat membaca karena warna kulit saya, dan kata urban yang dilontarkan seperti itu, itulah momen yang sangat sulit saat itu," kata Zo kepada publikasi tersebut tentang penolakan casting, melansir dari TeenVogue, Selasa (8/3/2022).
Sementara itu Zoë tidak mengungkapkan secara detail kepada The Observer tentang peran apa yang ingin dia ikuti, Variety mencatat bahwa dia sebelumnya telah berbicara tentang insiden itu kepada majalah mode Nylon.
Selama wawancara itu, Zoë mencatat peran yang dimaksud adalah bagian kecil.
Baca Juga: Zoe Kravitz Ceritain Pengalaman Kocaknya Syuting bareng Kucing-Kucing di The Batman
"Mereka mengatakan kepada saya bahwa saya tidak bisa mendapatkan audisi untuk peran kecilitukarena mereka tidak 'menjadi urban,'" kata aktor itu saat itu.
"Rasanya seperti, 'Apa hubungannya dengan sesuatu?' Saya harus memainkan peran seperti, 'Yo, ada apa, Batman? Apa yang terjadi dengan chu?'”
Setelah berbicara tentang pengalamannya, klaim Zoë menjadi perbincangan hangat.
Pada 8 Maret, aktris tersebut melalui Instagram storiesnya mengklarifikasi pernyataan sebelumnya.
"Saya TIDAK diberitahu bahwa saya terlalu urban untuk bermain catwoman di dark knight," tulis Zoë dalam Instagram Story
"Saya tidak bilang ini ditunjukkan untuk siapa atau membuat siapa pun tampak rasis, yaitu Chris Nolan, produser film atau siapa pun di tim casting, karena saya benar-benar tidak percaya ada yang bermaksud jahat.
"Saya hanya memberi contoh bagaimana menjadi wanita kulit berwarna di industri ini pada waktu itu. Sekali lagi, ini sudah bertahun-tahun yang lalu ketika kata-kata seperti itu dilontarkan dengan sangat santai. Dan meskipun saya sangat senang bahwa kami mencoba untuk berkembang—lets all calm down," tulisnya.
Lain kali jangan ambigu ya, Sis. (*)
(Tanya Audriatika)