"Kalo kamu duduk di sebelah saya saat makan malam, saya nggak akan ngerti sepatah kata pun yang kamu bilang ke saya," ucap dia lagi.
Namun, Grohl harus menghadapi kesulitan berkomunikasi lantaran saat ini ngobrol dengan orang lain di masa pandemi sangatlah membuatnya sulit.
Grohl sudah tidak bisa lagi mengandalkan cara dengan membaca gerakan bibir seseorang, karena bagian mulut terhalang oleh masker wajah.
"Saya sudah membaca bibir selama 20 tahun, jadi ketika seseorang mendatangi saya dan mereka menggumam, saya ngaku juga 'saya musisi rock. Saya tuli, tidak bisa mendengar apa yang kamu katakan'." katanya lagi.
Baca Juga: Dibantu Scaller, Dhira The Explorer Rilis Lagu Bernuansa Alternative Rock 'Gone Tomorrow'
Gangguan Tinnitus yang diderita mantan drummer Nirvana itu merupakan dengungan di telinga yang berkembang seiring waktu akibat paparan suara bising secara terus-menerus.
Dilaporkan National Institute on Deafness and Other Communication Disorders, paparan suara bising dalam waktu lama merusak sel-sel rambut sensorik kecil di telinga bagian dalam yang membantu mengirimkan suara ke otak.
Meski sulit berkomunikasi dengan orang lain, Grohl mengaku masih bisa mendengar suara-suara tertentu saat melakukan rekaman di studio.
"Telinga saya masih mendengar dalam frekuensi tertentu, dan jika saya mendengar suara yang sedikit tidak selaras, atau simbal yang tidak jernih atau semacamnya, saya bisa mendengar hal itu," lanjut dia.
Beberapa musisi memakai semacam perangkat untuk mendengarkan musik atau mendengarkan campuran vokal dan instrumen berupa in-ear monitor yang dapat berfungsi melindungi telinga.
Namun Grohl enggan memakai in-ear monitor. Sebab menurut dia, perangkat itu akan mengganggu kemampuannya untuk mendengarkan suara alami.
Baca Juga: Inilah Ciri-ciri Khas Demam Gejala Tipes yang Perlu Kalian Waspadai
"Saya mau dengar penonton di depan saya dan saya ingin berbalik untuk bisa mendengar Taylor Hawkins, Pat Smear, dan Chris Shiflett, hal-hal seperti itu," kata dia lagi menolak penggunaan perangkat.
"Alat itu cum mengacaukan pemahaman spasial kita tentang posisi kita di atas panggung," katanya. (*)