HAI-Online.com - Orang yang dimaksudkan dalam Tinder Swindler, Shimon Hayut, telah kembali ke media sosial untuk menyangkal apa yang dilakukannya sebagai bentuk penipuan.
Film dokumenterNetflix ituberfokus pada sekelompok wanita yang mencoba mengungkap kedok seorang cowok yang mereka temui di aplikasi kencan yang telah menipu mereka jutaan dolar.
Baca Juga: LEGO Technic McLaren Formula 1 Bakal Dirilis, Detil Hingga Mesin!
Akibat perbuatannya, Shimon Hayut menjalani lima bulan kurungan dari hukuman penjara 15 bulan karena mencuri sekitar $ 10 juta (Rp 143 miliar) selama bertahun-tahun dengan merayu teman kencannya untuk melakukan perjalanan mahal.
Diketahui dia kemudian menghapus media sosialnya setelah The Tinder Swindler rilis pada Rabu (2/2/2022). Akan tetapi, dia akhirnya kembali ke Instagram pada Senin (7/2/2022) untuk menyangkal semua tuduhan selama ini.
"Kalo gue penipu, mengapa gue harus muncul di Netflix, maksud gue mereka seharusnya menangkap gue ketika proses syuting berjalan," tulis Shimon di Instagram Stories-nya.
“Sudah saatnya para cewek mulai mengatakan yang sebenarnya. Kalo lo nggak bisa memberi mereka dunia, mereka akan mengubah dunia lo menjadi neraka,” ujarnya.
Selain itu, dia berencana untuk menyebarkan ke seluruh dunia bahwa dia nggak bersalah pada Jumat (11/2/2022).
"Katakan nama gue #Simon Truth," ucapnya sembari membela diri.
Korban Tinder Swindler yaitu Cecilie Fjellhøy, Ayleen Koeleman, dan Pernilla Sjoholm telah membuat halaman di GoFundMe untuk mengumpulkan uang guna membayar utang mereka setelah ditipu.
“Kalian mungkin berada di sini karena telah mendengar tentang cerita kami, dan kami menghargai waktu yang kalian luangkan untuk mencari dan menemukan halaman ini,” tulis mereka.
“Beberapa hari terakhir adalah sebuah cobaan, dan kami bertiga (Ayleen, Pernilla, dan Cecilie) benar-benar terkejut dan terhanyut oleh banjir belas kasih dan dukungan dari semua orang. Cinta yang tulus lebih dari yang kami harapkan, dan kami sangat menghargai kalian semua,” tambah mereka.
Mereka menyampaikan harapannya mengenai cerita yang mereka dibagikan, semoga nggak banyak lagi orang yang ditipu.
Mereka juga mengharapkan bantuan dana dari orang yang mengunjungi halaman mereka di GoFundMe dan mengharapkan hidup mereka bisa kembali seperti semula tanpa memiliki hutang. (*)