Mengenal Efek Kappa, Gejala yang Bikin Kita Ngerasa Perjalanan Pulang Lebih Cepat dibandingkan saat Berangkat

Rabu, 09 Februari 2022 | 14:03
Pxhere

Ilustrasi berkendara. Perhatiin kondisi sekitar saat kalian nyalain lampu jauh.

HAI-Online.com – Pernahkah kalian ngerasa perjalanan perjalanan pulang itu lebih cepat daripada saat pergi berangkat meski dengan jarak dan kecepatan yang pula?

Sebenarnya fenomena semacam ini itu fakta atau cuma perasaan kita aja, sih? Ternyata hal ini ada penjelasan ilmiahnya sendiri lho, sob/

Husin Alatas, pengajar mata kuliah Biofisika dan Kompleksitas pada program studi S2 Biofisika di Institut Pertanian Bogor (IPB), menjelaskan bahwa gejala ini dikenal sebagai Efek Kappa dalam disiplin ilmu psikologi dan neurosains.

Efek Kappa adalah kondisi saat lama perjalanan dari satu tempat ke tempat lain bagi sebagian orang terasa berbeda, tepatnya ketika mereka pergi dan pulang.

Secara fisika sendiri, jika menempuh jalur yang sama, nggak ada perbedaan jarak tempuh antara pergi dan pulang. Namun, waktu tempuh akan berbeda bila kecepatan saat pergi dan pulang berbeda.

"Jika pulang dengan kecepatan lebih besar dibanding pergi, tentu waktu pulang lebih singkat dari pergi, dan sebaliknya," jelasGuru Besar bidang Fisika Teori ini kepada Kompas.com, Sabtu (29/1/2022) lalu.

Baca Juga: Nggak Cuma dari IQ, 5 Hal Ini Juga Menandakan Kamu Orang Cerdas, Lho!

Terus gimana dengan situasi saat kita menggunakan kecepatan yang sama, atau nggak jauh beda saat pergi dan pulang, tapi tetap aja terasa berbeda durasi perjalanannya?

Nah, hal ini merupakan akibat dari cara kerja otak dalam memersepsikan waktu, khususnya terkait jangka waktu sebuah aktivitas.

Berdasarkan penjelasannya, Efek Kappa, yang terkait dengan persepsi terhadap jangka waktu aktivitas oleh otak, merupakan hal yang sangat kompleks dan melibatkan banyak bagian di otak.

Nggak hanya itu, dalam kondisi tertentu, persepsi ini mungkin saja ikut melibatkan hormon.

Persepsi waktu didasari atas informasi yang diolah oleh otak terkait dengan aktivitas yang dilakukan selama perjalanan.

"Rangsangan dari luar yang diterima berupa apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan, serta terkait pula dengan kondisi lingkungan yang menyertainya," ujar Husin.

Baca Juga: Kamu Punya Pacar Baru? 4 Hal Ini Sebaiknya Jangan Ditanyakan ke Dia

Semua hal tersebut pun kemudian berdampak pada kemampuan otak dalam memersepsikan jangka waktu sebuah aktivitas.

Di samping itu, perjalanan pulang yang lebih familiar juga menjadi salah satu faktor.

Kembali ke persepsi waktu yang terasa lebih singkat saat pulang, patut diduga bahwa sedikitnya informasi mengenai tempat yang dituju saat pergi dan diketahuinya informasi tentang tempat tersebut saat pulang, menjadi salah satu hal yang memengaruhi cara otak dalam memersepsikan waktu tempuh.

Hal lain yang juga mungkin berperan adalah jenis aktivitas yang dilakukan selama perjalanan karena aspek ini terkait erat dengan rangsangan yang diterima.

Baca Juga: Sering Keganggu Pas Liat Orang Ngetik Bahasa Inggris Salah? Bisa Jadi Kamu Seorang Grammar Nazi, Ini 7 Ciri-Cirinya!

Bila seseorang disibukkan dengan banyak hal selama perjalanan, ia akan cenderung merasakan persepsi waktu perjalanan yang singkat. Hal ini jika dibandingkan dengan mereka yang minim aktivitas selama perjalanan berlangsung.

"Sebagai kesimpulan, perbedaan waktu, berupa Efek Kappa, yang dirasakan antara pergi dan pulang merupakan fenomena yang terkait dengan cara otak memersepsikan waktu, dan tidak ada hubungannya dengan sifat waktu secara fisika," pungkas Husin.

Wah, ternyata ada istilahnya sendiri ya, sob. Sekarang udah nggak penasaran lagi kan kenapa kita sering ngerasa perjalanan pulang lebih cepat dibandingkan saat pergi berangkat? (*)

Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Alasan Kenapa Perjalanan Pulang Terasa Lebih Cepat daripada Pergi"

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya