HAI-Online.com – Ternyata ada segudang manfaat yang didapat bila lo suka baca atau mendengarkan cerita kriminal, salah satunya adalah tindakan preventif.
Contohnya gini, maraknya kasus kejahatan dengan korban perempuan akan bikin mereka tertarik mengidentifikasi cara-cara menyelamatkan diri yang digunakan korban apabila berada dalam kondisi serupa.
Fakta ini pun didukung oleh penelitian Vicary dan Fraley (2010), yang memaparkan bahwa perempuan lebih tertarik pada cerita kriminal daripada laki-laki.
Karena latar belakang itu juga, Medio Podcast Network yang berkolaborasi dengan majalah Intisari merilis konten podcast baru bertajuk “Tinggal Nama”.
Podcast ‘Tinggal Nama’ akan menceritakan ulang kasus kriminal dari seluruh penjuru dunia, yang selama beberapa dekade terakhir telah terhimpun dalam arsip Majalah Intisari
Nantinya, kisah yang bersumber dari artikel lawas Intisari ini akan dibalut dalam bentuk drama suara berbahasa Indonesia.
Audiens bakal seolah diajak untuk mereka ulang kejadian.
Selain itu, dengan penambahan efek-efek suara latar dan dialog ilustrasi kejadian, diharapkan dapat menimbulkan sensasi mencekam bagi para pendengar.
Tajuk ‘Tinggal Nama’ pun dipilih untuk podcast ini karena banyak dari kasus-kasus kriminal di dunia kini hanya menyisakan nama-nama korban dan pelaku.
Meski begitu, kisahnya tak akan lekang oleh waktu dan tetap menarik diikuti oleh audiens, khususnya penggemar cerita kriminal.
Baca Juga: Kamu Nggak Suka Keramaian, Kunjungi 5 Kota Tersepi di Indonesia
Cerita yang diangkat dari pelaku-pelaku kasus kriminal tersebut pun beragam; mulai dari yang dikenal luas hingga jarang terdengar namanya.
Salah satu contohnya adalah kisah Jane Toppan, perawat yang ternyata seorang pembunuh berantai, yang kisahnya juga akan diceritakan dalam podcast ‘Tinggal Nama‘ ini.
“Sejak beberapa dekade silam, majalah Intisari dikenal memiliki arsip-arsip sajian cerita kriminalnya—yang diadopsi dari kisah nyata. Kami sangat berbangga hati, kolaborasi ini telah menghadirkan sajian cerita kriminal dalam platform baru, yakni siniar drama audio berbahasa Indonesia yang lekat dengan audiens zaman kiwari," ungkap Mahandis Yoanata Thamrin, selaku Pemimpin Redaksi Intisari.
“Kami melihat antusiasme audiens terhadap cerita-cerita kriminal sangat tinggi. Tapi, masih belum banyak drama audio berbahasa Indonesia yang ada di pasaran. Kami ingin bereksperimen dalam konten dengan mengembalikan imajinasi dan sensasi drama radio dengan medium yang lebih kekinian,” tambah Sulyana Andikko, Project Manager Medio.
Yang pasti, kini kamu nggak mesti bingung lagi kalo nyari podcast krimina berbahasa Indonesia lewat hadirnya podcast ini.
Yuk dengerin “Tinggal Nama” yang akan tayang setiap Selasa dan Kamis di Spotify.
Di setiap episodenya, akan hadir kisah-kisah kriminal yang pastinya bikin kamu terus penasaran. (*)