HAI-Online.com – Seorang perwira tentara Sikh kelahiran Inggris bernama Preet Chandimencatatkansejarahsebagai "cewek kulit berwarna" pertama yang menyelesaikan ekspedisi solo ke Kutub Selatan.
Dilansir dari CNN, petualangan Chandi dimulai pada November tahun lalu,saat dia memulai perjalanannya dari Hercules Inlet Antartika.
Pada 3 Januari 2021, diamengeklaim telah menyelesaikan perjalanan sejauh 700 mil (1126 km) dalam 40 hari.
"Gue berhasil mencapai Kutub Selatan saat salju turun,"tulis Chandilewat blognya.
Cewek 32 tahun tersebut mengungkapkan dirinyamerasakan begitu banyak emosi.
"Rasanya sangat nggak nyata untuk akhirnya berada di sini," imbuhnya.
Baca Juga: Predator Helios 500 Resmi Dirilis Sambil Pamer Kecanggihan Streaming Selama 36 Jam Non Stop!
Pasalnya, Antartika adalah benua terdingin, tertinggi, terkering, dan paling berangin di bumi. Nggak ada yang tinggal di sana secara permanen.
"Gue nggak tahu banyak tentang benua itu ketika gue pertama kali mulai merencanakan dan itulah yang mengilhami gue untuk pergi ke sana,"ujar Chandi.
Dia menghabiskan dua setengah tahun mempersiapkan petualangan Kutub Selatan, termasuk pelatihan ceruk di Pegunungan Alpen Perancis dan trekking di Islandia.
Selama ekspedisi Antartikanya, perwira tentara Inggris asal India itu mengangkut pulk atau kereta luncur yang beratnya hampir 90 kilogram.
Sebagai bekal perjalanannya, dia juga membawa perlengkapan, bahan bakar, dan makanan. Ia juga kerap membagikanperjalanannya lewat akunInstagram pribadinya, @polarpreet.
Baca Juga: Remaja Cewek Asal Belgia Ini Coba Pecahin Rekor Terbang Keliling Dunia Seorang Diri
Atas keberhasilannya, Kepala Staf Umum Angkatan Darat Inggris mengucapkan selamat kepada Chandi atas penyelesaian perjalanannya.Iamemuji Chandi sebagai "contoh inspirasional dari ketabahan dan tekad".
"Ekspedisi ini selalu tentang lebih dari gue. gue ingin mendorong orang-orang untuk mendorong batas-batas mereka dan untuk percaya pada diri mereka sendiri," tuturChandi. (*)
Baca Juga: Cetak Rekor, Adele '30' Jadi Album Pertama yang Terjual Satu Juta Copy di Amerika Dalam Setahun