HAI-Online.com -Mungkin hari ini kalian banyak melihat banyak siswa di Jakarta yang pergi ke sekolah.
Yap, memang mulai Senin (3/1/2022), sebanyak 10.429 sekolah dari berbagai jenjang pendidikan menggelar pembelajaran tatap muka dengan kapasitas penuh atau 100 persen.
Tatap muka ini tentu saja dijalankan dengan prokes ketat. Melansir Kompas.id, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, menjelaskan penyelenggaraan PTM dengan kapasitas 100 persen itu sesuai dengan SKB 4 menteri dan ketentuan dari dinas terkait.
Baca Juga: Kontra Sekolah Tatap Muka 100 Persen: Pelajar Berisiko Terpapar Varian Omicron
Menurutnya, pelaksanaan PTM 100 persen sudah menerapkan standar kesehatan yang diminta WHO. Selain itu, juga adanya kegiatan testing, tracing, dan treatment (3T) yang ditingkatkan.
Seperti diketahui ancaman varian Omicron yang sedang terjadi membuat PTM di Jakarta dijalankan dengan hati-hati.
”Jadi, kami minta sekalipun vaksin sudah baik, PCR sudah baik, kemudian berbagai dukungan fasilitas tenaga kesehatan juga baik standby, BOR (pemakaian tempat tidur perawatan) juga sudah turun terus di 4 persen, ICU (ruang rawat intensif) juga turun di 5 persen tidak berarti kita lupa tetap waspada hati-hati jangan euforia,” ujarnya.
Nggak tanggung-tanggung prokes yang diterapkan, sekolah yang menggelar PTM juga mesti didisinfektan setiap hari. Kemudian, semua peserta PTM harus sudah dosis kedua vaksinasi, dan tenaga pendidikan juga minimal 80 persen sudah mendapat vaksin Covid-19.
Baca Juga: Pro Sekolah Tatap Muka 100 Persen Digelar: Learning Loss itu Nyata, Literasi Pelajar Menurun
Kepala Sub Bagian Humas Dinas Pendidikan Taga Radjagah menyatakan, semua sekolah yang menggelar PTM harus lolos asesmen yang dilakukan tim dari Dinas Pendidikan.
Selain itu, Dinas Perhubungan DKI Jakarta tetap mengoperasikan bus sekolah untuk mengantar pulang anak-anak seusai mengikuti PTM.
Kepala Unit Pengelola Angkutan Sekolah (UPAS) Dishub DKI Jakarta, Ali Murthado menjelaskan, untuk mendukung PTM penuh, UPAS mengoperasikan 165 bus sekolah yang tersebar di 33 rute eksisting di seluruh wilayah DKI Jakarta.
Ali mengatakan operasional bus sekolah dibagi ke dalam 3 sif operasional. Sif pagi pukul 05.30-07.30, sif siang pukul 11.00-16.00, dan sif sore mulai pukul 17.00-18.30. Namun, opsi situasional juga akan dibelakukan seusai kebijakan sekolah. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul "Di Jakarta, 10.429 Sekolah Gelar Pembelajaran Tata Muka Penuh"