Benarkah Lulusan Vokasi Sudah Terjamin Dapat Kerja? Begini Penjelasannya

Jumat, 24 Desember 2021 | 10:43
HAI

Ilustrasi mencari kerja

HAI-Online.com - Kalo masuk pendidikan tinggi vokasi apa bisa langsung kerja, kan cuma diploma dan bakal kalah sama lulusan Universitas yang bergelar sarjana? Nah, hal ini patut diluruskan, sebenarnya mahasiswa vokasi itu memang dirancang untuk menghadapi dunia kerja.

Mengutip Kompas.com Juni 2021, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Dirjen Diksi Kemendikbud Ristek), Wikan Sakarinto mengungkapkan, pendidikan vokasi sangat berhubungan erat dengan dunia industri.

Pendidikan vokasi ini membuat perguruan tinggi bisa melahirkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Salah satunya yaitu dengan adanya sistem link and match yang berguna untuk menyesuaikan lulusan dengan dunia industri, bukan hanya mengandalkan ijazah, namun kompetensi.

Mengutip Kemendikbud.go.id, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto, menyebut ada lima syarat minimal agar link and match antara pendidikan vokasi dan dunia industri dapat terjadi.

Syarat pertama adalah pembuatan kurikulum bersama. Di mana kurikulum tersebut harus disinkronisasi dan disetujui setiap tahun dengan industri.

Baca Juga: Nggak Ada Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di Kurikulum Prototipe SMA, tapi Ada Mata Studi Servis Elektronik

Kedua, pihak industri wajib memberikan guru atau dosen tamu minimal 50 jam per semester. Syarat ketiga, pemberian magang kepada siswa SMK dan mahasiswa vokasi dari industri yang dirancang bersama minimal satu semester.

Kemudian syarat keempat adalah sertifikasi kompetensi. Menurut Wikan, kompetensi merupakan hal yang sangat penting untuk lulusan vokasi. Sertifikat dibutuhkan untuk menunjukan level kompetensi lulusan vokasi.

Syarat yang kelima adalah komitmen menyerap lulusan sekolah vokasi oleh industri. Dalam hal ini berarti lulusan vokasi bisa saja langsung kerja di industri tempat magang.

Dengan konsep lima syarat tersebut, Wikan berharap 80 persen lulusan pendidikan vokasi dapat terserap ke dunia industri. Sedangkan 20 persen lainnya bisa berbisnis atau ke pekerjaan lain.

Selain itu, Wikan menjelaskan, program link and match bukan sekedar tanda tangan MoU saja. Namun, dengan adanya link and match ini bisa menjadi sebuah gerbang bagi lulusan vokasi agar sukses bisa memenuhi kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.

Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan vokasi yang menerapkan sistem link and match nggak cuma mampu mencetak lulusan yang siap kerja, namun juga mampu membantu para lulusan untuk bisa segera bekerja di berbagai industri. Jadi nggak perlu diragukan lagi tentang kesempatan bekerja bagi lulusan vokasi.

Tag

Editor : Alvin Bahar