Segera Cek! Ini Jenis Email yang Rentan Jadi Sasaran Hackers, Termasuk Notifikasi Layanan Online

Jumat, 10 Desember 2021 | 13:05
rawpixel

Ilustrasi kirim email

HAI-Online.com – Saat ini, email atau surat elektronikudah jadi salah satu media komunikasi yang populer dan digunakan hampir semua orang.

Terlebih, mayoritas platform akan membutuhkan email sebagai syarat membuat akun maupun log-in.

Sayangnya, kemudahan initerkadang membuat pengguna sedikit lalai pada keamanannya.Padahal, hal itu justru bisa jadi celah keamanan yang bisa dimanfaatkan pelaku kejahatan untuk melancarkan serangan siber!

Salah satu risiko yang akan terjadi adalah serangan BEC (Business Email Compromise). BEC sendiri merupakan sebuah tindak kriminal yang memanfaatkan celah kerentanan dari sebuah surat elektronik.

Namun, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meminimalisir celah kerentanan yang ada di email. Salah satunya adalah dengan segera menghapus email berisi informasi sensitif.

Simak nih jenis-jenis email yang sebaiknya harus segera dihapus agar nggak mudah diretas, melansir Kompas Tekno pada Kamis (9/12/2021).

Baca Juga: Sebel Sering Dimasukkin ke Grup Random Telegram Tanpa Sepengetahuan? Ini Cara Mengatasinya!

  1. Data otentikasi
Saat lo melakukan log in ke sebuah layanan, biasanya dibutuhkan proses verifikasi untuk memvalidasi bahwa si pemilik akun yang asli lah yang sedang melakukan log in.

Lantas, pengguna akan menerima data otentikasi untuk melanjutkan proses verifikasi. Data otentikasi ini bentuknya bisa berupa kode atau tautan. Nah, data inilah yang sebaiknya segera dihapus agar nggak menjadi celah yang bisa dimanfaatkan peretas, menurut perusahaan keamanan siber, Kaspersky.

  1. Email notifikasi layanan online
Kaliantentu pernah memperoleh berbagai bentuk notifikasi dari layanan online seperti konfirmasi pendaftaran, tautan pengaturan ulang kata sandi, atau notifikasi kebijakan privasi.

Berbagai notifikasi inilah yang menjadi petunjuk hacker untuk mengetahui layanan apa saja yang lo gunakan. Dari situ, hacker bisa memanfaatkan celah untuk menyelinap ke kotak masuk, lalu meminta perubahan kata sandi dan mengakses akun layanan secara ilegal.

Maka dari itu segera hapus jenis pesan email seperti ini untuk menghindari berbagai tindak kriminal yang nggak diinginkan.

  1. Scan data pribadi
Pernahkah lo mengirim data pribadi, seperti scan KTP, paspor, ijazah, dokumen pajak, atau informasi sejenis lainnya ke alamat email kedua lo atau alamat yang lain?

Sebaiknya lo segera menghapus seluruh jenis pesan yang berisi berbagai dokumen pribadi tersebut untuk menghindari berbagai tindak kriminal yang tak diinginkan.

Bagi banyak pengguna, mengirim berbagai dokumen internal perusahaan melalui email merupakan hal yang lumrah. Namun, siapa sangka dokumen-dokumen tersebut dapat menjadi sasaran empuk para hacker.

Contoh saja yang paling umum adalah ketika mengirim sebuah laporan keuangan. Laporan tersebut memungkinkan hacker menemukan identitas pengguna dan menjadi awal sebuah serangan BEC.

Hacker pun dapat mengetahui berbagai informasi perusahaan seperti mitra, kontraktor, dan lainnya untuk melancarkan aksi selanjutnya.

Roman Dedenok, seorang Pakar Keamanan Kaspersky mengungkapkan bahwa penting bagi pengguna untuk segera menghapus berbagai email berupa data perusahaan yang masuk pada kotak masuk dan hindari untuk melakukan pengiriman pesan tanpa enkripsi.

Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Banyak Produk Dibuat di China Meski Bukan Berasal dari Sana

  1. Dokumen pribadi
Dokumen pribadi seperti CV, resume, formulir pendaftaran dan sebagainya yang masuk pada kotak masuk email juga sebaiknya segera dihapus agar terhindari dari berbagai tindakan kejahatan yang tak diinginkan.

Tips terhindar dari peretasan melalui kotak masuk email

Agar terhindar dari sasaran peretasan melalui kotak masuk email, nggak cukup hanya dengan menghapus jenis email seperti di atas. Ada baiknya untuk menghapus berbagai informasi yang sekiranya menjadi petunjuk bagi hacker, termasuk yang ada di folder terkirim dan terhapus.

Jika lo harus mengirim pesan yang cukup sensitif untuk kepentingan pekerjaan sebaiknya menggunakan enkripsi untuk menghindari berbagai hal yang nggak diinginkan.

Agar lebih aman, lo dapat menggunakan otentikasi dua faktor. Apa itu? otentikasi dua faktor adalah fitur keamanan ekstra yang dapat memastikan orang yang masuk pada akun tersebut adalah benar-benar dirinya.

Lojuga bisa menyimpan kata sandi atau dokumen pada aplikasi pengelola password, seperti Kaspersky Password Manager, 1Password, LastPass, dan masih banyak lainnya.

Nah yang terakhir, pengguna harus benar-benar menyaring pesan masuk dengan hati-hati.Bila perlu,lobisa menggunakan software keamanan khusus biar lebih aman. (*)

Baca Juga: 4 Cara Mengubah PDF ke Word tanpa Perlu Aplikasi Converter Tambahan

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya