HAI-ONLINE.COM- Pada Kamis (12/8) Samsung Indonesia secara resmi memperkenalkan dua lineup terbaru lini flagship mereka yaitu Galaxy Z Fold3 dan Z Flip3.
Peluncuran dua ponsel lipat ini memang terasa seperti anomali, karena biasanya pertengahan tahun menjadi ajang perkenalan seri Note terbaru.
Dengan adanya foldable series terbaru inipun membuat lanjutan seri Note (Galaxy Note 22) nggak rilsi di tahun ini. Ntah akan rilis tahun depan, atau digantikan.
Kalau dilihat dari acara peluncuran, Galaxy Z Fold3 dan Z Flip3 ini dilengkapi dengan banyak upgrade mulai dari material, layar, hingga prosesor.
Sebut aja seperti hadirnya sertifikasi IPX8, dibalut dengan material yang disebut Armor Aluminium, Chipset Snapdragon 888 dan sudah siap 5G.
Baca Juga: Avril Lavigne Puji Olivia Rodrigo, Sebut Lagu-lagunya Berisi Kejujuran
Namun, meskipun punya spesifikasi yang lebih garang dari versi sebelumnya, harga duo ponsel lipat ini justru lebih murah sampai 8 juta loh.
Tahun lalu, Galaxy Z Fold2 rilis dengan harga Rp 33,8 juta dan Galaxy Z Flip dihargai sebesar Rp 21 juta. Eh sekarang Galaxy Z Fold3 dibanderol seharga Rp 24,9 juta, sedangkan Galaxy Z Flip3 Rp 15,9 juta.
Aneh banget kan? Itu kenapa pada acara peluncuran HAI bertanya tentang keputusan Samsung yang cukup membingungkan ini.
Menurut Product Marketing Manager Samsung Mobile, Verry Octavianus alasan utama perusahaannya melakukan ini adalah agar ponsel lipat semakin mainstream.
Verry mengatakan kalau menurut riset pasar Samsung, banyak konsumen yang tertarik dengan ponsel lipat, tapi harganya kemahalan jadi nggak kebeli.
Atas dasar itulah, Samsung memutuskan untuk membuat harga lineup terbarunya ini lebih murah
"Tujuannya apa? Supaya konsumen bisa merasakan atau menikmati pengalaman dan gaya hidup berbeda yang dihadirkan dari ponsel lipat, baik melalui Galaxy Z Fold3 atau Z Flip 3," kata Verry.
Wah, kalau begini caranya. Ada kemungkinan suatu hari nanti, sebut aja 5 tahun lagi. Ponsel lipat bisa seharga Rp 10 jutaan nih sob!