HAI-ONLINE.COM - Giovanni Rahmadeva, yang selama ini dikenal sebagai drummer dan vokalis Polka Wars, menggandeng Christabel Annora di single debut solonya, “Come & Go”.
Lagu bergenre folk dan berlatar piano ini direkam di akhir 2020 dan telah resmi dilepas di platform digital.
Melalui lagu “Come & Go”, Giovanni Rahmadeva yang akrab dipanggil Deva berusaha, “memeluk berbagai hal yang tidak kekal di dunia”.
Deva ngejelasin bahwa di satu titik ia merefleksikan lagi perjalanan hidupnya.
“Lagi mencoba merelakan masa lalu, dan nggak mau terlalu merisaukan masa depan. Soalnya semua paralel. Rengkuh saja perasaan sekarang. Sedih senang ya sama aja. Bakal hilang atau berujung netral lagi kok,” papar Deva.
Deva juga cerita awalnya lagu “Come & Go” ditulis dengan guitalele, versi demo dikirim ke beberapa teman terdekat dan kemudian mendapatkan respon yang baik.
Baca Juga: .Feast Remix 'Kelelawar ft. Karaeng Adjie' dengan Video Musik Baru
Dari situ Deva mulai memberanikan diri untuk merilis dengan proper.
Tapi versi guitalele disimpan karena Deva terpikir untuk mengajak Christabel Annora, yang akrab dipanggil Ista mengisi lagu. Piano pun dipilih sebagai alat musik utama.
“Lagu ini adalah bagian lembut yang jarang gue keluarkan, dan sentuhan piano dan vokal Ista membuatnya makin lembut. Sisi yang jarang diulik secara pribadi, Ista memberikan kedalaman bagi lagunya,” aku Deva.
Deva mengakui bahwa ia telah lama menjadi fans Ista, terutama penulisan lagunya. Ia mengagumi album “Dari Jauh” dari penyanyi asal Malang tersebut, “Terlalu banyak hal dari mulai melodi sampai lirik yang relate sama saya.”
Karena situasi yang tidak memungkinkan untuk bertemu, Deva dan Ista merekam lagu dari jarak jauh. Ista di Malang, Deva di Jakarta.
Bagi Ista bekerja sama dengan Deva adalah sesuatu yang mudah, “Deva itu sudah tahu yang dimau seperti apa, jadi aku sendiri juga nggak bingung meskipun belum pernah ketemu. Karena sudah clear arahnya lagunya mau ke mana.”
Ista melanjutkan, “Sebelum dikirimin liriknya, dari awal udah kerasa langsung kalau mood-nya lagi reminiscing. Pemilihan nada-nya longing banget, cuma bedanya ini bukan sedih, tapi “legowo”.
Selain itu, peran Dennis Ferdinand sebagai salah satu produser juga penting.
“Dennis banyak ide, suka sulapan, awalnya ngasih MIDI doang padahal akhirnya paling suka sound piano hasil jadinya,” ucap Deva.
Ke depannya, Deva mengaku tidak tahu apakah proyek solonya bakal dilanjutkan atau nggak.
“Lagu sih banyak, tapi belum ada rencana tertentu, yang terpenting sih kali ini saya mau ngeluarin sesuatu yang personal dulu. Makanya semua yang bantuin kali dari mulai yang pertama mendengar demo dari, ngerjain artwork, sampai photoshoot secara personal setidaknya sudah cukup mengenal saya,” urai Deva, mengakhiri.