HAI-Online.com – Penampakan meteor terang di langit Yogyakarta ramai jadi perbincangan masyarakat setelah seorang netizen membagikan foto tersebut lewat akun Instagramnya.
Mengonfirmasi hal tersebut, Astronom Amatir Indonesia, Marufin Sudibyo membenarkan adanya penampakan meteor terang atau fireball di langit selatan Yogyakarta, pada pukul 21.30 WIB, Senin (12/7/2021).
"Ya. Banyak saksi mata melaporkan meskipun sejauh ini hanya ada satu citra fotografis yang memperlihatkan keberadaan meteor-terang tersebut," kata Marufin kepada Kompas.com, Selasa (13/7/2021).
Baca Juga: Mengintip Helikopter Mungil NASA yang Berhasil Terbang di Planet Mars, Ternyata Memuat Benda Ini
Foto penampakan fireball meteor inisendiridiambil oleh Aryo Kamandanu yang mengambil lokasi di Ngoto, Bantul, Yogyakarta. Sebelumnya diketahui, sebuah unggahan foto mengenai kilatan cahaya di Yogyakarta kembali viral di media sosial.
Foto tersebut diunggah akun Instagram @Aryo.akise, yang mengaku menangkap momen tersebut dengan ponselnya.
Gambar meteor jatuh bercahaya terang atau fireball tersebut ia dapatkan ketika tengah berburu bintang-bintang menggunakan ponselnya pada, Senin (12/7/2021).
"Ini adalah versi penuh dari gambar yang saya coba semalam. Sebuah Star Trail yang cukup panjang awalnya adalah tujuan berburu saya malam itu. Saat saya asik asiknya tiduran di sawah, mata saya sekelebat menangkap kilatan cahaya fireball itu, cukup singkat, tidak sampai 6detikan dan menghilang," tulis dia.
Baca Juga: Foto Kilatan Cahaya di Gunung Merapi Viral, Benarkah Meteor? Ini Penjelasan LAPAN
Penampakan fireball meteor di Yogyakarta Marufin meyakini bahwa hasil tangkapan layar Aryo tersebut adalah meteor terang atau fireball karena gambar penampakan kilatan cahaya tersebut.
Meteor terang atau fireball meteor yang jatuh di Yogyakarta ini tampak 'berkepala' kemerah-merahan, mengindikasikan bahwa kecepatan geraknya relatif lambat sehingga kemungkinan besar berasal dari fragmen asteroid yang memasuki atmosfer Bumi.
Fireball meteor yang sama juga tampak 'berekor' kehijauan, mengindikasikan meteoroid tersebut kaya akan nikel, sehingga memperkuat perkiraan bahwa meteor terang tersebut berasal dari fragmen asteroid.
"Maka dapat dianggap meteor terang ini berkomposisi kondritik," jelasnya.
Lebih lanjut, kata Marufin, analisis sederhana memperlihatkan lintasan meteor terang tersebut dari utara ke selatan sepanjang sekitar 80 km pada lokasi yang berjarak 190 hingga 250 km di sebelah barat daya kota Yogyakarta.
Baca Juga: Ramai di TikTok, Video Tutorial Menghidupkan Ikan Mati dengan Air Garam, Ini Kata LIPI
Meteor terang tersebut membentuk lintasan yang menyudut 25 derajat terhadap parasbumi.
Dari Yogyakarta, fireball tersebut terlihat mulai dari ketinggian 23 derajat hingga 6 derajat. Tingkat terang (magnitudo) meteor-terang tersebut diperkirakan antara -4 hingga -6, berdasarkan nggak adanya peristiwa fragmentasi yang terdeteksi khususnya melalui citra fotografis.
Dengan asumsi kecepatannya 20 km/detik seperti umumnya kecepatan-kecepatan meteor yang berasal dari fragmen asteroid, maka dapat diduga meteoroid yang menjadi meteor-terang tersebut memiliki massa sekitar 125 kg (diameter 40 cm).
Nggakberpotensi menyentuh Bumi
Meskipun penampakan kilatan cahaya itu dipastikan adalah meteor terang atau fireball meteor di langit Yogyakarta dan tertangkap lensa kamera warga, tetapi dengan tegas Marufin menyatakan bahwa fireball ini nggak berpotensi menyentuh permukaan Bumi.
"Tidak (akan menyentuh Bumi). Ukurannya terlalu kecil untuk bisa menyisakan massa yang cukup guna melanjutkan perjalanan hingga menyentuh parasbumi," kata dia.
Dengan perkiraan ukuran kurang dari 50 cm, maka segenap massa meteor-terang tersebut akan menguap habis akibat tingginya suhu oleh pemanasan ram pressure di mulai ketinggian 50 km dpl.
Baca Juga: Pelajar Ini Lapor Ke Jokowi Lebih Suka Belajar Online, Nggak Capek Nulis di Kertas
"Tidak ada pengaruhnya (fireball langit Yogyakarta terhadap Bumi). Meteoroid ini terlalu kecil. Dia juga menguap habis di atmosfer," ungkapnya.
Namun, Marufin menyebutkan salah satu fakta menariknya dari fenomena ini yaitu tersedia citra fotografis cukup jelas sehingga posisi meteor-terang dapat dilacak (terhadap sistem koordinat langit) pada tingkat resolusi yang tinggi.
Sehingga analisis terhadapnya dapat dilakukan dengan lebih presisi. Meskipun dengan hanya ada citra tunggal maka proses triangulasi nggak bisa dilakukan.
Dengan begitu, kedudukan sesungguhnya meteor terang atau fireball meteor tersebut masih memiliki unsur galat. (*)
Baca Juga: Inilah Samudera Selatan yang Baru Aja Ditetapkan Sebagai Samudera Ke-5
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Astronom Benarkan Fireball Si Meteor Terang Jatuh di Langit Yogyakarta, Ini Penjelasannya"