HAI-Online.com – Naiknya jumlah kasus Covid-19 di Indonesia akhir-akhir ini membuat Pemerintah RI menetapkan pembatasan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat guna menekan penyebaran virus corona alias Covid-19.
Aturan ini akan diterapkan serentak hampir di seluruh Kota dan Kabupaten Pulau Jawa dan Bali mulai 3–20 Juli 2021.
Itu artinya, motor dan riding gear kalian pun bakal lebih banyak diparkir di rumah, termasuk helm yang biasa kalian gunakan saat berkendara.
Eits, walau begitu, bukan berarti helm kesayangan kalian nggak butuh dirawat, lho. Justru sebaliknya, helm yang jarang dipakai harus lebih diperhatikan.
Baca Juga: Jangan Ngasal, Ini 8 Tips Aman Bawa Barang Bawaan Pake Motor
Terus gimana sih cara ngerawat helm yang benar biar tetep oke pas dipakai lagi nanti?
Nah menjawab pertanyaan ini, Ahmad M dari komunitas pecinta helm Belajar Helm mengungkapkan bahwa sebagai perangkat wajib berkendara kondisi helm harus selalu diperhatikan supaya fungsinya tetap maksimal saat digunakan.
“Kalau tidak dipakai dalam waktu lumayan lama, sebaiknya busa atau padding helm dilepas dan dipisahkan dengan shell helm,” ucap Ahmad, kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Melepas busa dalam ini bertujuan agar busa helm nggak cepat kempis dan muncul bau nggak sedap.
Setelahnya, busa sebaiknya dicuci dan disimpan di wadah yang tertutup rapat.
Baca Juga: Beginilah Cara Pake Masker yang Benar saat Berkendara Naik Motor
Sementara part batok dan visor helm bisa diletakkan di dalam ruangan tertutup dan nggak langsung terkena pancaran sinar matahari.
"Batok helm bisa diletakkan di rak atau lemari khusus, tujuannya agar nggak berdebu,” beber Ahmad.
Namun jika kalian nggak punya tempat penyimpanan khusus, kalian masih bisa menyimpan helm dengan memasukkannya ke dalam sarung bawaan helm dan disimpan di tempat yang aman. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Helm Tak Dipakai, Ini Cara Simpan yang Benar Saat PPKM Darurat"