HAI-Online.com- Awamnya, banyak orang yang dibonceng menjadikan behel di belakang motor itu sebagai pegangan padahal itu malah berbahaya.
Padahal fungsi utama dari behel motor tersebut, ternyata bukanlah buat pegangan pembonceng.
Melansir dari Kompas.com, Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, penempatan behel motordi bagian belakang tak lebih untuk memudahkan pemilik motor ketika akan memarkir motor dengan standar tengah.
Baca Juga: Kaki Mana yang Sebaiknya Turun saat Motor Berhenti? Kanan atau Kiri?
"Selama ini memang banyak yang salah, paling utama pemboncengnya sendiri. Selain untuk tumpuan saat mau standar tengah (1), fungsi lain dari behel sebenarnya juga ke estetika (2) dan membantu ketika saat membawa barang (3) serta memindahkan motor ketika parkir (4)," kata Agus beberapa waktu lalu.
Agus menambahkan, memegang behel saat berkendara justru akan berisiko bagi pembonceng.
Sebab, secara tidak langsung pembonceng memberikan tumpuan dan membuat bagian belakang motor jadi lebih berat.
Posisi tersebut akan berdampak negatif bagi handling motor. Pengemudi bisa saja kesulitan saat akan melakukan manuver atau ketika akan berbelok.
"Bisa saja kehilangan keseimbangan karena lawan arah dengan pengemudi," ujar Agus.
Agus mengatakan, berpegangan pada behel motordapat menimbulkan bahaya.
Sebab, posisi tubuh jadi tak seimbang ketika pengemudi tiba-tiba melakukan akselerasi. Pembonceng bisa saja makin terpental ke belakang.(*)