Hari ini, 23 April Warga Dunia Rayakan Hari Buku Sedunia, Gimana Sih Sejarahnya? 

Jumat, 23 April 2021 | 15:13
PIXABAY/MARISA_SIAS

Ilustrasi buku

HAI-Online.com – Tahu, nggak, sih kalian, bahwa UNESCO alias Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB menetapkan tanggal 23 April sebagai Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia.

Baca Juga: Buku Sketsa Album

Hari besar yang terilhami oleh Festival buku di Catalunya, Spanyol ini biasa disebut sebagai Hari Buku Sedunia, sebagaimana dikutip dari Nationalgeographic.grid.id.

Festival yang awalnya bernama La Diada de Sant Jordi atau Saint George itu mulanya hanya identik dengan pemberian mawar merah kepada teman-teman, anggota keluarga dan pasangan di sekitar Catalonia untung mengenang wafatnya pada 23 April.

Namun, sejak 1923 Sant Jordi juga dikenal identik dengan pemberian buku dan kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengan buku menginspirasi lahirnya El Dia del Llibre (Hari Buku) bagi warga Catalunya hingga akhirnya mendunia seperti sekarang ini.

Baca Juga: Arkeolog Temukan Sisa-Sisa Arena Gladiator di Turki, Muat hingga 20.000 Penonton!

Dirayakan secara global sejak 1995

Perayaan Hari Buku Sedunia yang mulai diadakan sejak tahun 1995 di Paris ini bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada buku-buku dan para penulis serta mempromosikan budaya membaca, penerbitan, dan hak cipta.

Berdasarkan penjelasan UNESCO, tanggal 23 April dipilih karena pada 23 April 1616 ada beberapa sastrawan besar dunia yang meninggal dunia.

Selain Cervantes, sastrawan cum dramawan terbesar Inggris William Shakespeare ((1564-1616) juga meninggal tepat pada 23 April 1616. Nggak hanya kedua penulis di atas, penulis besar Spanyol lainnya, Inca Garcilaso de La Vega, juga meninggal tepat pada tanggal tersebut.

Keunggulan Cervantes dan Shakespeare dalam bidang literasi atau sastra dunia terlihat jelas saat para editor Norwegian Book Clubs bersama dengan Norwegian Nobel Institute membentuk sebuah tim panel.

Tim itu terdiri atas 100 orang penulis dari 54 negara. Para penulis di dalam tim itu antara lain Milan Kundera, Doris Lessing, Seamus Heaney, Salman Rushdie, Wole Soyinka, John Irving, Nadine Gordimer, dan Carlos Fuentes.

Seratus penulis itu kemudian untuk memilih “karya-karya sentral nan terbaik di dalam dunia kesusastraan”. Hasilnya, terpilih 100 judul buku terbaik dan Don Quixote karya Cervantes adalah salah satunya.

Baca Juga: Sejarah dan Asal-Usul Hari Bumi Sedunia, Mulai dari Terilhami Buku Best Seller hingga Insiden Tumpahan Minyak

Meski seratus buku yang terpilih itu nggak diberikan peringkat, para editor Norwegian Book Clubs mengungkapkan bahwa Don Quixote menerima 50 persen voting lebih banyak ketimbang buku lainnya.

Dengan kata lain, Don Quixote terpilih sebagai karya sastra terbaik jika penentuannya mutlak berdasarkan jumlah hasil voting tersebut.

Yang menarik, nama Shakespeare menjadi salah satu penulis dengan judul buku terbanyak yang masuk dalam daftar tersebut.

Dalam daftar seratus buku terbaik itu terdapat tiga judul naskah drama karya William Shakespeare. Ketiga judul karya Shakespeare itu adalah Hamlet, Othello, dan King Lear.

Hal unik lainnya dari 23 April adalah bukan cuma banyak penulis besar, seperti Cervantes dan Shakespeare, yang meninggal pada tanggal tersebut.

Selain itu, 23 April juga merupakan tanggal kelahiran banyak penulis besar dunia lainnya. Maurice Druon, Haldor K. Laxness, Vladimir Nabokov, dan Manuel Mejía Vallejo lahir pada 23 April di tahun-tahun yang berbeda.

Hari Buku Sedunia pada 23 April menjadi momen khususuntuk mengenang kembali buku-buku karya para penulis besar yang telah meninggal dan memperkenalkan karya-karya buku terbaru yang lahir dari para calon penulis besar baru.

Dan yang terpenting dari itu semua, ini adalah hari perayaan bagi kita para pencinta buku.Jangan malas membaca ya, guys!(*)

Baca Juga: Kenapa Ada Hari Kartini, tapi Nggak Ada Hari Cut Nyak Dien? Kemdikbud Bocorin Alasannya

Tag

Editor : Al Sobry