HAI-ONLINE.COM - Sebagai sebuah negara majemuk yang terdiri dari beragam pulau, suku, dan agama, Indonesia tentunya punya banyak hal seru untuk dikulik, termasuk fakta soal kesurupan.
Yoi, nggak cuma soal budaya dan resep makanan yang beragam, lantaran kemajemukan inilah, Indonesia jadi salah satu negara yang percaya dengan hal berbau klenik atau mistis.Ada kejadian aneh sedikit, pasti langsung disangkutpautkan dengan dunia si makhluk gaib. Kayak kesurupan nih, sering banget terjadi di sekolah. Mungkin pernah kejadian, dua atau bahkan lima orang teman sekelas kita mendadak berperilaku aneh. Teriak, sampai meronta-ronta tak terkendali.Seram, sih. Namun, jangan keburu takut apalagi sampai parno berkepanjangan. Karena beberapa hal seram terkait dunia mistis yang kita alami, nyatanya masih bisa dijelaskan dari akal sehat, kok.
Baca Juga: Kamar Kos Ditinggal Selama 3 Bulan, Pas Balik Malah Alami Kejadian BeginiBanyak acuannya. Kita bisa menjelaskan fenomena-fenomena tersebut lewat sisi psikologis, sampai medis.Anyway, kesurupan memang jadi salah satu hal mistis yang akrab banget sama orang Indonesia. Ada yang bertingkah seperti binatang, misalnya harimau, macan, kadal (gimana ya kesurupan kadal?), dan masih banyak lagi. Uniknya, dalam fenomena tersebut, orang yang (katanya) kesurupan bisa mendadak bisa bahasa daerah, atau teriak-teriak.Biasanya, pertanyaan yang akan muncul adalah apakah kesurupan itu murni terjadi karena adanya hal gaib? Belum tentu.
Soalnya, kesurupan bisa dijelaskan dari sisi ilmu pengetahuan, tepatnya dari sisi psikologis.Andi Ardillah Pratiwi, M.Psi, psikolog dari Yayasan Praktek Psikologi Indonesia mengatakan bahwa hal tersebut erat dengan prikologi. Soalnya, kalau dilihat dari kajian psikologi, kesurupan bisa dikategorikan sebagai gangguan disosiatif. Apaan, tuh?“Jadi, gangguan disosiatif, tuh, merupakan kondisi di mana kepribadian seseorang terbagi sehingga ketika kepribadian yang lain mengambil alih kepribadian utama. Hasilnya, orang tersebut jadi orang yang berbeda dari sebelumnya,” lanjut psikolog ini menjelaskan.Lebih lanjut, mbak Andi menambahkan bahwa stres atau beban pikiran turur menjadi faktor penting dalam terjadinya fenomena kesurupan. Menurutnya, beban pikiran yang terlalu berat dan alam sadar yang nggak mampu untuk menerima beban, mengakibatkan tingkat stres meningkant dan kita seakan kesurupan. Kalau begitu, fenomena ini bisa dicegah, dong?“Bisa banget. Intinya, jangan terbebani sama pikiran. Coba lebih rileks dengan jalan-jalan, main sama teman, dan kegiatan menyenangkan lainnya. Kalau masih stres juga, konsultasi dengan tenaga profesional seperti psikiater atau psikolog,” tutup cewek lulusan S2 Psikologi Universitas Indonesia ini.Tuh, sering-sering piknik, deh, biar nggak kesurupan!