Duh Sariawan Jadi Gejala Baru Covid-19 Nih, Begini Kata Pakar Unpad!

Kamis, 04 Februari 2021 | 18:00
Tangkapan layar Steemit.com

Ilustrasi. Waspadai luka di mulut yang belum tentu sariawan biasa. Ada beberapa tanda luka di mulut yang menjadi awal mula kanker.

HAI-Online.com- Orang tanpa gejala yang terinfeksi Covid-19 tidak lantas dibilang beruntung, begitu juga dengan penderita yang punya gejala ringan.

Apalagi penderita kasus corona yang betul-betul sampai merusak vital pernapasannya, pastinya menyusahkan diri sendiri dan perawat yang bertugas.

Nah, baru-baru ini dikenali lagi nih, ada laporan jika sariawanmenjadi gejala baru Covid-19.

Baca Juga: Rutin Minum Jus Tomat Bisa Turunkan Berat Badan, Cek Manfaat Hebat Lainnya

Meski laporan tersebut masih perlu dikaji lebih dalam, munculnya sariawan di mulut pemderita covid-19 sebetulnya berkaitan erat dengan kondisi tubuh seseorang.

Baca Juga: Penumpang Kereta Api Sudah Bisa Tes dengan GeNose UGM Mulai 5 Februari

“Prinsipnya secara keseluruhan sariawan berkaitan dengan kondisi mulut dan kesehatan tubuh secara keseluruhan,” ungkap Dosen Departemen Ilmu Penyakit Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran (Unpad)Irna Sufiawati dilansir dari kompas.com.

Menurut Irna, gejala sariawan pada Covid-19 tidak seperti infeksi virus lain. Contohnya infeksi cacar yang menyebabkan munculnya sariawan hanya di satu sisi mulut.

Atau, infeksi virus herpes yang memunculkan sariawan kecil-kecil dalam jumlah banyak di dalam mulut.

Selain itu, sariawan pada pasien Covid-19 juga tidak spesifik. Artinya, tampilan sariawannya sama dengan pasien yang tidak terpapar Covid-19.

Irna mengatakan, sariawan penderita Covid-19mirip dengan sariawan berjenisstomatitis aftosa rekuren.

“Sekarang banyak stomatitis ditemukan pada pasien Covid-19, baik pada pasien yang sering terkena stomatitis atau yang tidak ditemukan riwayat pernah terkena stomatitis,” ujar Irna.

Apa Penyebab Sariawan?

Irna mengatakan, ada tiga penyebab utama munculnya sariawan pada penderita Covid 19.

Pertama, kata dia, diakibatkan kondisi badai sitokin. Sitokin merupakan protein yang dihasilkan dari sistem kekebalan tubuh sebagai respons apabila tubuh mengalami infeksi. Banyaknya sitokin keluar, sering kali disebut dengan istilah badai sitokin.

Saat melawan infeksi virus Covid-19, badai sitokin ini yang menyebabkan terjadinya demam tinggi, sesak napas, diare, hingga memicu peradangan pada tubuh. Akhirnya, bisa memunculkan sariawan.

Penyebab kedua adalah akibat stres berlebih. Meningkatnya hormon kortisol akibat stres akan berdampak pada penurunan imunitas. Praktis, kerja sistem imun yang terganggu akan mudah memicu lahirnya sariawan.

"Penderita Covid-19 yang mengalami stres luar biasa bisa memicu hormon tadi menyebabkan sariawan,” imbuhnya,

Penyebab ketiga bisa diakibatkan tidak terpenuhinya kebutuhan nutrisi pada pengidap Covid-19.

Kurangnya asupan nutrisi sehari-hari akibat susah makan atau minum akan menimbulkan sariawan juga. (*)

Artikel ini tayang di Kompas.com dengan judul

Sariawan Menjadi Gejala Baru Covid-19? Ini Penjelasan Pakar Unpad

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya