4 Band Indonesia Paling Berpengaruh yang Berasal dari Surabaya

Selasa, 19 Januari 2021 | 16:37
Dok. Denny Sakrie

Dara Puspita

HAI-ONLINE.COM - Bayangan mengenai pergulatan musik Surabaya di mata orang awam selalu terikat pada pelabelan musikcadas atau metal, yang membekas sejak era 80-an hingga 90-an awal.

Meskipun memang tidak bisa dipungkiri jika geliat musik keras di skena musik bawah tanah Surabaya memang akan selalu tumbuh dan berkembang sehat hingga saat ini.

Baca Juga: 3 Band Metal Indonesia Berpengaruh yang Berasal dari Ujungberung

Berbekal iklim yang panas, keras, dan ditemani hiruk pikuk mesin kendaraan bermotor khas kota megapolitan, Surabaya juga memiliki sejumlah mutiara terpendam yang untuk menepukan jejak dan arsip mereka layaknya membersihkan noda abu rokok kemeja putihmu.

Tidak hanya metal dan turunannya, HAI akan merangkum 4 band asal Surabaya yang memiliki pengaruhsignifikan bagi perkembangan industri musik di Surabaya, Nusantara, pun juga hingga mancanegara. Simak daftarnya berikut:

The Tielman Brothers

Wikimedia

The Tielman Brothers

Rasanya tidak adil memang jika secara sembrono mengklaim The Tielman Brothers berasal dari Surabaya.

Keluarga Indo-Belanda ini memang lahir dan menghabiskan masa kecil mereka di Kupang, Nusa Tenggara Barat hingga awal tahun 1940-an.

Keluarga Tielman kemudian merantau ke Surabaya, Jawa Timur, letak persis di mana The Tielman Brothers yang kemudian diakui menjadi salah satu pionir band yang mempopulerkan musik rock ke cakupan yang lebih luas.

Bagaimana tidak, embrio The Tielman Brothers yang dimulai di Surabaya sejak tahun 1945-an sudah mulai memainkan musik dengan padanan nada yang tidak umum waktu itu.

Sepak terbang mereka juga ditempa saat menjadi band langganan istana di akhir medio 1940-an sebelum keberangkatan mereka ke Belanda tahun 1957 yang menjadi titik kesuksesan The Tielman Brothers hingga 1980-an yang juga mempopulerkan genre Indorock di sana.

Dara Puspita

Dok. Denny Sakrie

Dara Puspita

Ada alasan mengapa Koes Bersaudara tidak masuk dalam daftar ini. Selain namanya yang sudah sangat popular, kali ini HAI ingin memberikan ruang bagi salah satu ikon rock legendaris asal Surabaya yang merupakan anak bimbingan dari Koes Bersaudara.

Berpersonelkan wanita di setiap instrumen yang dimainkan, Titiek Adji Rachman (lead guitar), Susy Nander (drums), Lies Adji Rachman (rhythm guitar) dan Titiek Hamzah (bass) menghadapi tantangan yang sangat besar pada masa itu, memainkan musik rock dan menjadi wanita secara bersamaan.

Dengan mental bonek khas Surabaya, Dara Puspita memilih jalan yang cukup mirip dengan The Tielman Brothers, singgah sekejap di Jakarta, menelurkan album bertajuk ‘Jang Pertama ‘ (1966) & ‘A Go Go’ (1967), yang kemudian membawa mereka melanglang buana ke daratan Eropa selama beberapa tahun.

AKA

Discogs

AKA

Sosok bernama asli Andalas Datoe Oloan Harahap atau lebih dikenal dengan Ucok Harahap adalah sosok sentral dalam grup ini. Ucok adalah putra dari Ismail Harahap, seorang apoteker sukses yang memiliki bisnis apotek yang sangat bagus di Surabaya, bernama ‘Apotek Kaliasin’, yang terletak di Jl. Kaliasin saat itu.

Abreviasi AKA yang berasal dari nama Apotek Kaliasin tersebut yang kemudian diusung oleh grup yang beranggotakan Syech, Abidin, Ucok Harahap, Harris Sormin, Soenatha Tanjung, dan Arthur Kaunang hingga menjadi band rock ikonik yang selalu memiliki aksi teatrikal di setiap panggungnya di era 1970-an.

Sebelum bubar jalan di tahun 1977, AKA dikenal sangatlah produktif dengan berhasil mengeluarkan 12 album penuh termasuk di antaranya yang paling ikonik adalah ‚‘Do What You Like’ (1970) dan ‘Shake Me’ (1975).

Ucok dan keempat personel lain kemudian berpisah dan memiliki jalur suksesnya masing-masing, Ucok besar bersama Achmad Albar dengan “Duo Kribo”, sementara tiga personel selain Harris membentuk SAS.

Silampukau

Felix Dass

Silampukau

Memiliki jarak waktu dan nuansa musik yang sangat berbeda jauh dengan band lain yang ada dalam daftar ini tidak membuat penulis ragu untuk menempatkan nama Silampukau sebagai sebuah sesuatu yang lain yang dapat dihadirkan dari kota Surabaya. Didirikan sejak 2009 silam, Silampukau membuat publik penikmat musik se-Nusantara terhenyak dengan album mereka di tahun 2015 yang bertajuk ‘Dosa, Kota, dan Kenangan’.

Dibungkus dengan musikalitas sederhana yang jujur dan penulisan lirik kelas berat, Silampukau berhasil menggambarkan Surabaya sebagai cerita yang menarik untuk disimak. Sejak itu, mereka juga kerap memainkan panggung di luar Indonesia seperti Malaysia dan Taiwan.

Penulis: Mohammad Farras Fauzi

Tag

Editor : Alvin Bahar