Spotify Diduga Bikin Musisi Palsu Buat Raup Keuntungan, Band Beneran Makin Miskin Deh

Sabtu, 16 Januari 2021 | 19:50
Spotify / Ana Olgica

Ana Olgica total plays on Spotify

HAI - ONLINE.COM- Bagi artis dan musisi, bertahan di industri musik dan dunia hiburan bukanlah hal yang mudah.

Kini, musisi dihadapkan dengan tantangan baru yang saat ini mendapatkan persaingan dari para “fake artists“ yang tersedia di library layanan pemutar musik digital raksasa, Spotify.

Diduga, para musisi palsu ini dibuat oleh Spotify sendiri.

Praktik yang dilakukan adalah mereka membuat musik melalui perusahaan atau studio produksi, yang kemudian output-nya akan dipatenkan oleh Spotify sendiri, sehingga keuntungan dari streaming akan kembali dan tidak perlu membayar royalti artis.

Praktik ini sangat menyulitkan para musisi asli yang benar-benar mengharapkan hasil royalti dari streaming service, terutama ketika mengetahui kalo jumlah streaming yang dihasilkan fake artists ini rata-rata melebihi total streaming milik artis beneran.

Baca Juga: Kini Hadir Bot yang Kelakuannya Kayak Snob, Didesain Buat Nge-Judge Selera Musik Lo di Spotify

Spotify juga diketahui sebelumnya memperkerjakan rumah produksi asal Swedia untuk membuat musik pada playlist yangdigunakan untuk mempengaruhisuasana hatiseperti Deep Focus, Sleep, atau Peaceful Piano.

Spotify membayar sejumlah biaya untuk pemutaran lagu-lagu tersebut, tapi kemudian mengambil keuntungan dari royalti playlist tersebut.

Dikutip melaluiRolling Stone, 10 fake artists ini memilikijumlah pendengar yang fenomenal, yang kalo digabungkan bisa mencapai 1.22 Miliar kali diputar. Wow.

Berikut ini daftar musisi palsu yang ada di Spotify:

‘Ana Olgica’ - 154 juta plays, 1,52 juta pendengar bulanan;

‘Charles Bolt’ - 143 juta plays, 1,85 juta pendengar bulanan;

'Samuel Lindon' - 145 juta plays, 1,55 juta pendengar bulanan;

'Aaron Lansing' - 121 juta plays, 1,62 juta pendengar bulanan;

‘Enno Aare’ - 120 juta plays; 1,15 juta pendengar bulanan;

‘Piotr Miteska’ - 115 juta plays; 1,47 juta pendengar bulanan;

‘They Dream By Day’ - 108 juta plays; 1,24 juta pendengar bulanan

'Lo Mimieux' - 107 juta plays, 1,28 juta pendengar bulanan;

'Karin Borg' - 104 juta plays, 987.000 pendengar bulanan;

‘Jozef Gatysik’ - 98,8 juta plays, 966.000 pendengar bulanan;

Isu ini juga diramaikan Jumat kemarin (15/01) melalui akun twitter @SociableBarely yang berusaha membuka kedok praktik buruk dari Spotify ini dalam thread runtut.

Akun tersebutmenemukan jika foto daribioAna Olgica dapat ditemukan secara random di Google!

Praktik ini bakal terus berlanjut karena Spotify dan banyak platform streaming lainnya memperoleh tarif royalti dari pangsa pasar.

Dengan kata lain, semakin banyak jumlah play yang anda dapatkan, semakin banyak yang akan anda hasilkan.

Membuat playlist untuk menemani mood dan aktifitas sehari-hari merupakan hal paling sederhana yang bisa dilakukan saat memproduksi sebuah musik, karena biaya yang murah dan dapat dengan mudah disesuaikan dengan pasar, serta tidak memerlukan strategi pemasaran apa pun.

Masalah besarnya adalah para artis beneran pada akhirnya menderita di tangan fake artists tersbut. Perusahaan streaming yang ideal memang seharusnya mendemokratisasi musik. Tetapi sebagai perusahaan besar, Spotify tetap bisa menemukan celah untuk memainkan hukum alam dengan mengambil keuntungan sebesar-besarnya.

Update dari Spotify Indonesia bisa dicek di sini.

Penulis: Mohammad Farras Fauzi

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya