HAI Online.com - Memang ada beragam hal yang bisa memicu seseorang takut naik pesawat terbang.
Yap, aviofobia bisa diakibatkan oleh hal-hal mulai dari takut akan ketinggian, hingga perasaan paranoid yang muncul setelah mendengar kabar tentang kecelakaan pesawat.
Eh tapi bro, menurut sebuah laporan dalam jurnal Research in Transportation Economics, perjalanan udara disebut masih cenderung lebih aman dalam hal risiko kematiannya, dibandingkan dengan moda transportasi lainnya, termasuk mobil, kapal feri, kereta bawah tanah, kereta api, dan bis.
Tapi, gimanapun juga, aviofobia masih tetap menjangkiti nggak sedikit orang.
Nah, bagi kalian yang hendak berpergian naik pesawat tapi diliputi rasa takut karena satu atau lain hal, Asosiasi Kecemasan dan Depresi AS (ADAA) membagikan beberapa praktik untuk mengatasi rasa cemas dan takut ketika naik pesawat.
1. Cari pemicu rasa takut
Cari tahu apa hal yang membuatmu takut naik pesawat dan amati bagaimana reaksi kecemasan tersebut bisa terpicu.Mengetahui pemicu rasa takut dapat membantumu mengelola rasa takut tersebut ketika tingkat kecemasannya rendah.
2. Bekali diri dengan pengetahuan
Kecemasan bisa hadir karena ketidaktahuan, sehingga pikiranmu dipenuhi oleh berbagai pertanyaan "bagaimana jika nanti..?" yang mengacu pada pikiran-pikiran tentang bencana.Namun, jika kamu naik pesawat dengan membekali dirimu terlebih dahulu dengan pengetahuan, pertanyaan-pertanyaan penuh kekhawatiran tersebut bisa dibatasi oleh fakta.
Fakta memang tidak akan menghilangkan kecemasanmu, tetapi akan membantumu mampu mengelolanya.
Baca Juga: Sriwijaya Air Jatuh, Teknologi Kapsul Penyelamat Ini Jadi Perbincangan di Media Sosial
3. Antisipasi kecemasan
Kecemasan antisipatif adalah apa yang kamu alami untuk mengantisipasi ketakutan, dalam hal ini ketakutan saat naik pesawat.Ini sering kali merupakan kecemasan paling intens yang dirasakan selama penerbangan, namun bukan berarti merupakan prediksi yang akurat tentang perasaanmu selama penerbangan.
Kecemasan tersebut sering kali jauh lebih besar daripada apa yang sebetulnya kamu alami.
4. Temukan kenyamanan dalam setiap pengalaman terbang
Setiap momen penerbangan memberimu kesempatan untuk merasa lebih nyaman di penerbangan berikutnya.Tugasmu adalah mencoba menemukan hal-hal menyenangkan atau membuatmu nyaman di setiap enerbangan.
Tujuannya adalah melatih kembali otakmu agar tidak terlalu peka terhadap faktor-faktor yang memicu kecemasan ketika naik pesawat.
5. Yakini dirimu aman
Ketika turbulensi terjadi, banyak orang mulai memikirkan hal-hal buruk.Untuk mengelola kecemasan yang mungkin muncul ketika turbulensi, pelajari tentang pesawat terbang dan bagaimana pesawat dirancang untuk menangani turbulensi.
Fokuslah mengelola kecemasanmu daripada berusaha memikirkan kapan turbulensi akan berakhir atau apa kemungkinan terparah yang mungkin terjadi.
Yakini dirimu bahwa kamu akan aman. (*)