HAI - ONLINE.COM- Pentolan dari Soulfly dan Sepultura ini memilih dan bercerita secara singkat tentang 10 lagu yang mempengaruhi dan membentuk dirinya hingga menjadi sosok seperti saat ini.
Dikutip dari Kerrang, berikut adalah daftar lagu sepanjang masa pilihan Max Cavalera:
Jorge Ben Jor – Ponta de Lança Africano (Umbabarauma) [1976]
Track pertama dalam list yang juga merupakan lagu pertama yang terlintas di kepala. Lagu ini adalah lagu pertama yang didengarkan oleh Max menurut penuturannya.
Track ini sangat populer di radio-radio di Brazil kala itu, setiap hari dan setiap waktu selalu diputar dan semua orang menyanyikannya.
Soulfly bahkan juga pernah melakukan cover dari lagu ini untuk perhelatan Piala Dunia 1998 di Prancis. Pada dasarnya, lagu ini adalah lagu yang simple dan sangat mudah. Bercerita tentang seorang pemain keturunan Afrika dengan ketukan drum dan nada yang rancak.
Queen – We Will Rock You [1979]
Lagu ini adalah lagu yang bikin Max untuk bikin band. Saat itu Max bersama kakak sekaligus rekannya di Sepultura, Igor, menyaksikan konser Queen yang dihadiri puluhan ribu orang.
Queen membius Max muda saat membawakan lagu ini dengan versi tempo lebih cepat. Max menceritakan bahwa pengalamannya saat itu sudah seperti pengalaman spiritual yang tidak akan terlupakan.
Black Sabbath – Heaven and Hell [1980]
Max mengaku lagu ini adalah lagu pertama saat dirinya mempelajari bermain gitar dan bermusik. Max sangatlah menyukai riff-riff gitar yang diciptakan oleh Tony Iommi.Max mempelajari lagu ini lewat gitar akustik milik keluarga yang ada di rumahnya dan senang bukan kepalang ketika berhasil memainkannya.
Sepultura – Inner Self [1989]
Lagu pertama miliknya yang diputar di radio, sehingga memberikan kesan khusus bagi dirinya.
Menurutnya, saat itu tidak banyak radio di Brazil yang memutar lagu Metal, apalagi milik Sepultura yang cenderung band baru pada saat itu.
Bisa dibilang lagu ini adala titik balik dari karir Sepultura karena setelahnya mereka banyak mendapatkan review positif dan mendapatkan banyak perhatian di Amerika Serikat.
Slayer – Black Magic [1983]
“Sepultura banyak banget mainin banyak pertunjukan di Brasil dan gue ingat saat melakukan stage dive ke arah crowd seperti orang gila saat di live Dorsal Atlântica”, tutur Max saat mengomentari lagu ini.
Hobi tersebut dimulai Max saat menonton salah satu band thrash metal lokal yang membawakan lagu ini.
Motörhead – Orgasmatron [1986]
“Gue inget banget dengan lagu ini karena saat lagu ini dibawakan di set terakhir Sepultura, gue ditangkep oleh aparat karena dituduh telah menginjak-nginjak bendera Brasil.”, kenangnya.“Saat itu kami lagi main di Hollywood Rock Festival di Brasil, saat itu di tengah-tengah break gue lagi memeragakan adegan Mufasa dan Simba-nya Lion King saat memakerkan anak bayi gue ke depan penonton. Di saat itulah salah seorang penonton melempar bendera Brasil ke arah panggung dan mengarah ke kaki gue.”
“Sampai-sampai karikatur wajah gue terpampang gede-gede di koran nasional dan jadi bahan pembicaraan se-Brasil“, pungkasnya. Beruntung deh kejadian tersebut tidak membuat kariernya bersama Sepultura menjadi terhenti.
Death – Zombie Ritual [1987]
“Gue menyukai apa pun yang brutal karena seakan seperti membuat lo keluar dari diri sendiri dan bangkit kembali. Lagu ini buat gue lebih tentang energi daripada lirik sebuah lagu. Lo boleh merasa sedih, tapi putar lagu ini dan lo akan siap untuk kembali berperang lagi. ”, terang Max singkat untuk lagu ini.
Soulfly – Eye For An Eye [1998]
Lagu ini adalah lagu pertama yang ditulis setelah Max meninggalkan Sepultura sehingga dia merasa memiliki hubungan yang sangat erat. Selama 20 tahun berkarir dengan Soulfly, Max menyatakan jika dia masih merasakan energi kuat dari lagu ini setiap dibawakan di atas panggung.
Soulfly – Soulfly V [2005]
Lagu ini menurut Max adalah lagu yang sangat ingin diputar ketika dia dimakamkan nanti. Lagu instrumental milik Soulfly menurutnya sangatlah magis dan cocok jika digunakan untuk alasan spiritual. “Proses ketika memainkan lagu ini selalu berhasil membawa gue untuk mengingat kehadiran mendiang Ayah dan Anak Tiri gue.”, jelasnya.
Penulis: Mohammad Farras Fauzi