HAI Online.com - Siapa yang sangka, YouTuber dengan penghasilan terbesar ternyata merupakan anak berusia sembilan tahun!
Yap, bocah bernama Ryan Kaji melalui kanal YouTube 'Ryan's World' didapuk sebagai YouTuber dengan penghasilan terbesar pada 2020.
Dan ini adalah ketiga kalinya Ryan mendapatkan predikat tersebut.
Dalam daftar yang dirilis Forbes pada 18 Desember lalu, Ryan disebut menghasilkan 29,5 juta dolar AS (Rp 412 miliar) dari channel Youtube Ryan's World miliknya.
Penghasilan bocah asal Texas, Amerika Serikat, itu terhitung sejak 1 Juni 2019 hingga 1 Juni 2020.
Pendapatan tersebut belum termasuk penghasilan lain yang diperkirakan mencapai 200 juta dollar AS (Rp 2,8 triliun).
Pertanyaanya, kok bisa Ryan mendapat penghasilan sebanyak itu?
Yap, walaupun konten doi umumnya seputar unboxing dan review mainan maupun game, sebagian besar pendapatannya diketahui berasal dari kesepakatan lisensi untuk lebih dari 5.000 produk yang tayang di Ryan’s World.
Produk tersebut mencakup pakaian, dekorasi kamar tidur, figur aksi, topeng, hingga walkie talkie.
Di samping itu, Ryan juga diketahui menandatangani kesepakatan yang jumlahnya dirahasiakan untuk serial Televisi miliknya di Nickelodeon.
Ryan, yang sering disebut sebagai child influencer, pertama kali membuat video pada Maret 2015 setelah menonton channel lain yang mengulas mainan.
Saat ini, bocah asal Texas itu memiliki sembilan saluran YouTube. Adapun Ryan's World adalah saluran yang paling populer dengan jumlah 41,7 juta pelanggan dan 12,2 miliar penayangan.
Video Ryan yang paling populer berjudul "Huge Eggs Surprise Toys Challenge", yang ditonton lebih dari 2 miliar kali.
Ini menjadikannya salah satu dari 60 video yang paling banyak ditonton di YouTube, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari The Guardian, Rabu (23/12/2020).
Baca Juga: Menarik Buat Ditonton, Ini 5 Youtubers Asing Yang Bikin Konten Dalam Bahasa Indonesia
Namun demikian, kesuksesan Ryan kabarnya sih bukan tanpa rintangan.
Ryan dan keluarganya saat ini tengah menghadapi penyelidikan dari Komisi Perdagangan Federal AS gara-gara iklan.
Hampir 9 persen dari video Ryan dianggap menyertakan setidaknya satu rekomendasi produk berbayar yang ditujukan untuk anak-anak prasekolah.
Kelompok ini dinilai masih terlalu muda untuk membedakan antara iklan dan ulasan.
"Iklan tersebut sering kali menggambarkan makanan yang tidak sehat," kata badan pengawas konsumen, Truth In Advertising. (*)