Kok Bisa Sih Kita Kena Demam Panggung? Berikut Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Minggu, 27 Desember 2020 | 20:45
Kompas.com/SHUTTERSTOCK

Ilustrasi demam panggung

HAI Online.com - Istilah demam panggung pastinya nggak asing untuk banyak orang. Atau bahkan, lo meruakan orang yang pernah sering mengalaminya.

Dalam dunia medis, istilah demam panggung disebut dengan kecemasan sosial (Social anxiety) atau juga fobia sosial.

Melansir dari Kompas.com, Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa dari Omni Hospital Alam Sutera Tangerang, dr Andri SpKJ FACLP mengatakan, demam panggung menjadi umum dirasakan oleh sebagian orang, bahkan dalam kondisi buruknya sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental.

"Kecemasan sosial adalah kondisi ketika seseorang merasa cemas dan takut ketika harus bersoalisasi dan berinteraksi dengan orang lain atau pun yang dikenal," kata Andri.

Sehingga, kalau lo merasa selalu khawatir, gelisah, sakit fisik, bahkan takut saat berhadapan dan berbincang dengan lawan bicara, itu pertanda Anda mengalami gangguan kecemasan sosial.

Gejala kecemasan sosial, menurut Andri, ditandai dengan timbulnya beberapa kondisi, baik secara fisik maupun psikis.

Di antaranya sebagai berikut:

  • Benjolan di tenggorakan
  • Berkeringat
  • Tubuh gemetar
  • Jantung kerap berdebar kencang
  • Ketegangan otot
  • Nyeri
  • Mual
  • Pusing
  • Rasa cemas dan gugup berlebihan
  • Perasaan ingin melarikan diri
  • Dirundung perasaan bersalah
  • Selalu ingin menghindar ketika harus tampi di depan umum
  • Selalu menghindar ketika harus menjadi pusat perhatian
  • Menghindari bertatap mata dengan lawan bicara
  • Berdiam diri dan bersembunyi untuk menghindari orang lain - Mengalami kekhawatiran dalam waktu yang lama
  • Selalu butuh ditemani ketika bepergian
Andri melanjutkan pengidap kecemasan sosial juga kerap menghindari orang-orang yang mereka anggap punya kedudukan lebih tinggi dari dirinya, meskipun orang tersebut masih keluarga. "Kecemasan yang intens secara terus menerus dari penderita kecemasan sosial dapat memengaruhi kesehatan fisik atau dikenal dengan istilah psikosomatik," ujar Andri.

Untuk diketahui, kondisi psikosomatik adalah adanya keluhan fisik yang timbul atau dipengaruhi oleh pikiran atau emosi, bukan oleh alasan fisik, seperti luka atau infeksi.

Penyebab Kecemasan Sosial

Andri menyebutkan, penyebab kecemasan sosial itu beragam, di antaranya sebagai berikut:

  • Rasa tidak percaya terhadap diri sendiri
  • Kurang istirahat
  • Faktor keturunan
  • Menyangkal rasa cemas
  • Tidak makan
  • Menghindari interaksi sosial
  • Terlalu banyak konsumsi kafein
  • Terlalu banyak melihat sosial media
  • Terlalu banyak membca berita buruk
  • Rasa bersalah atau malu terhadap sesuatu
  • Trauma kejadian masa lalu, termasuk perundungan
Terutama dalam kondisi di masa pandemi seperti saat ini, media sosial dapat menjadi salah satu pemicu kecemasan sosial, karena kecenderungan perasaan cemas dan takut yang muncul akibat membaca informasi yang tidak benar.

Semakin, banyak berselancar di media maya, semakin meningkat rasa cemas yang ada, maka risiko untuk demam panggung juga akan semakin meningkat.

Berikut tiga tips yang bisa lo lakukan untuk mencegah rasa cemas:

1. Biasakan datang lebih awal

Ketika lo merasa cemas berhadapan dengan orang lain, apalagi di depan banyak orang, maka cobalah membiasakan diri untuk menghadri meeting atau pertemuan lebih awal.

Sehingga, lo dapat melihat satu per satu audience atau peserta yang datang dan mencoba berinteraksi dengan beberapa orang secara personal.

"Jangan langsung (banyak orang)," kata Andri dalam acara virtual talk show dari Super You bertajuk Mengatasi Kecemasan Sosial saat Pandemi Covid-19, Jumat (6/11/2020).

Sebab, jika melakukan interaksi langsung dengan banyak orang, justru akan memicu munculnya kekhawatiran dalam diri lo, dan berpikir bahwa orang lain sedang mengawasi atau mengamati dia.

"Padahal sebetulnya belum tentu," ujarnya.

2. Update diri

Cara lain yang bisa lo lakukan untuk mengatur rasa cemas adalah, dengan melakukan update atau memperbarui pengetahuan lo terhadap sesuatu.

"Upayakan untuk membekali diri dengan update mengenai situasi atau pemberitaan terkini, sehingga memiliki topik untuk menjadi bahan diskusi dengan orang lain," jelasnya.

3. Pola hidup sehat

Seperti diketahui, pola hidup yang sehat tidak hanya memengaruhi tubuh secara fisik, tetapi juga memengaruhi kebutuhan psikis manusia.

Fisik yang sehat akan membuat psikis juga sehat. Hindari minuman beralkohol, perbanyaklah mengonsumsi makanan sehat, dan rajinlah berolahraga, untuk mencegah cemas datang.

Selamat berjuang, sob! (*)

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya