Memasang dan mengikatnya ke setiap dahan pohon natal tentu membutuhkan waktu, jika ada satu dua ornamen yang lepas itu pun akan membahayakan bagi orang rumah.
Baca Juga: 5 Penyebab Kenapa Kalo Natal Film Home Alone Selalu Tayang di Televisi
Nah, tiba-tiba kejadian, salah satu ornamen favorit mereka terlepas dari batang pohon dan patah.
Ayaan dan Mickey yang tinggal di Connecticut, AS berpikir umtuk mencari cara agar menggantungkan dekorasi ke pohon Natal di rumah, bisa dipasang dengan cepat dan aman, bahkan jika harus melepasnya kembali pun mudah.
Dari kejadian itu, keduanya memiliki ide untuk membuat Ornament Anchor --atau jangkar hiasan-- yang bisa dilepas pasang dengan mudah, persis seperti pengikat jaket atau topi.
Nah, Ornament Anchor pun diluncurkan. Ini adalah pengikat hiasan yang dilengkapitoggle deviceatau sistem pengunci yang memungkinkan hiasan tersebut terikat dengan kuat.
Ayaan menguji penemuannya untuk tugas sekolahnya tahun lalu. Waktu itu, orangtua dan guru mengetahui penemuan yang dilakukan Ayaan dan saudara laki-lakinya bisa dijadikan peluang bisnis.
Merespon hal baik itu, dua bocah ini pun mendirikan brand Ornament Anchor, dengan Ayaan sebagai founder dan Mickey sebagai Business Development.
Mereka tahu, tradisi pendirian pohon natal ini diperkirakan telah dipraktikkan pertama kali oleh umat Kristen di Eropa pada abad ke-17.
Menjelang Natal, wilayah itu memasuki musim dingin, sehingga satu-satunya pohon yang masih memiliki daun adalah cemara.
"Saya dan saudara saya kolab untuk ngerancang produk, mematenkannya, membuat situs, menghitung margin keuntungan dan analisis pasar kami," kata Ayaan dikutil dari Kompas.com sebagaimana dilansir dari CNN, Jumat (25/12/2020).
Pada pameran Natal lokal di kota tempat tinggalnya, mereka berhasil menjual produk senilai lebih dari 1.000 dollar AS atau sekitar Rp 14 juta hanya dalam waktu enam jam.
Keduanya berniat untuk membagikan inovasi mereka kepada dunia.
Dalam jangka waktu setahun, Ayaan dan Mickey menghasilkan pendapatan lebih dari 250.000 dollar AS atau setara Rp 3,5 miliar dan menyumbang sebagian keuntungan ke tempat penampungan hewan setempat.
"Sejak saya masih sangat muda, saya terpesona dengan semua makhluk hidup," kata Ayaan. "Tujuan saya adalah membantu sebanyak mungkin hewan yang membutuhkan."
Meski meraih sukses tahun lalu, mereka mengaku tahun ini agak sulit menjalankan bisnis baru mereka.
"Memulai bisnis baru hanya tiga bulan sebelum krisis lalu tiba-tiba karantina dan belajar dari rumah terasa sulit," sebut Ayaan.
"Kita menurun dari posisi atas ke posisi terendah begitu cepat."
Namun, ia dan Mickey berusaha agar bisnisnya bisa tetap berjalan.
"Kami mengambil langkah-langkah kecil setiap hari dan kagum dengan semua tanggapan positif untuk Ornament Anchor sejauh ini," tutur dia. (*)