Video Bintang Emon Ngelawak Sambil Kritik Covidiot Jadi Tweet Terpopuler Indonesia 2020

Selasa, 08 Desember 2020 | 18:00
Twitter

Tweet Bintang Emon soal covidiot.

HAI-ONLINE.COM - Kicauan komika Bintang Emon soal covidiot jadi tweet terpopuler di Indonesia 2020, menurut Twitter.Di tengah pandemi, Twitter menjadi tempat bagi banyak orang untuk berbagi, komentar sosial dengan kemasan yang lucu, hingga pesan dari artis K-Pop yang menyapa fansnya dalam bahasa Indonesia.Tweet dari akun @bintangemon tersebut dapet engagement terbesar, dengan total 121 ribu retweets, seenggaknya ketika artikel ini ditulis.Video tersebut dibuat oleh komika jebolan Stand Up Comedy Academy (SUCA) 3, yaitu Gusti Muhammad Abdurrahman Bintang Mahaputra atau lebih dikenal Bintang Emon pada Maret lalu."Untuk teman-temanku yang masih suka bilang 'eh dah Tang, santai aja nyawa kita di tangan Tuhan'. Wait paman Boboho, kalau emang itu prinsip ente noh lu jongkok di tengah jalan tol sambil bilang nyawa kita di tangan Tuhan, kalo nggak dicipok innova lu. "Emang nyawa kita di tangan Tuhan, cuma kan harus usaha kitanya. Ada ikhtiar sebelum tawakal, nah makannya lu pas pelajaran agama jangan main qiu-qiu lu, kagak masuk di kepala lu," celotehnya dalam video berdurasi 2 menit 22 detik itu dengan gaya khas komedinya.

Videonya bisa kamu lihat di bawah ini:

Baca Juga: Hari Ini 40 Tahun Lalu, John Lennon Tewas di Tangan Penggemarnya

Lewat campaign #RamediTwitter2020, Twitter Indonesia juga mengabarkan sejumlah tagar populer di 2020.

Nggak mengherankan jika #COVID19 dan #dirumahaja masuk sebagai tagar yang banyak digunakan di Twitter tahun ini.

Orang banyak berbagi tentang informasi kesehatan, mengajak untuk berdiam di rumah dulu dan membatasi mobilitas, sekaligus edukasi tentang #COVID19.

Tagar #COVID19 (serta berbagai tagar terkait lainnya) sudah di-Tweet sebanyak 400 juta kali secara global.

#gagalkanomnibuslaw (beserta beberapa tagar terkait lainnya) menjadi tagar yang paling banyak dibicarakan di Twitter dan dikenal sebagai gerakan sosial untuk membatalkan disahkannya Omnibus Law.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya