Mimpi Buruk Manusia Saat Pandemi Bakal Dimuseumkan, Apa Tujuannya?

Minggu, 06 Desember 2020 | 15:31
Wikimedia

The Museum of London

HAI-Online.com - Mimpi buruk tentu menjadi hal yang ingin lekas dilupakan oleh seseorang yang mengalaminya.

Sebab, nggak jarang mimpi buruk menghadirkan gambaran tak mengenakan di alam bawah sadar seseorang saat sedang tertidur.

Tapi menariknya, ingatan akan mimpi buruk malah membuat sebuah museum di London, Inggris, tertarik untuk mengoleksinya.

Museum Of London pun mengumumkan tengah membuka pendaftaran bagi warga untuk membagikan cerita mimpi buruk selama masa pandemi covid-19.

Namun, kira-kira apa tujuannya?

Proyek Museum Of London itu kabarnya dinamakan The Guardians Of Sleep.

Mengutip The Guardians, proyek kerja sama dengan Museum Of Dreams di Kanada ini bertujuan untuk merekam kisah warga London selama pandemi melanda.

"Tidur dan pola tidur menjadi hal pertama yang berubah, segera setelah lockdown terjadi," kata kurator digital Museum Of London, Foteini Aravani.

“Yang ingin saya tangkap adalah pengalaman bahwa mungkin pandemi tidak hanya memengaruhi kehidupan kita di alam sadar, tetapi juga di alam bawah sadar, kehidupan mimpi kita,” lanjutnya.

Pihak museum meminta warga London yang ingin membagikan mimpi pandemi mereka untuk mengirimka ceritannya melalui email sebelum 15 Januari 2021. Setelahnya, para responden tersebut akan diwawancara pada Februari.

Adapun proyek ini akan merekam setiap mimpi tanpa interpretasi atau analisis. Namun, kesaksian orang-orang akan terbuka untuk ranah penelitian.

Baca Juga: Jadi 'Kid Of The Year' Majalah TIME, Berikut Penemuan Ilmuwan Muda Gitanjali Rao: Salah Satunya Teknologi Pendeteksi Cyberbullying

Sementara, pakar di Inggris tampak menyambut terbuka proyek koleksi mimpi pandemi oleh Museum Of London. Menurut pakar, situasi krisis seperti sekarang memunculkan sejumlah masalah fisik dan mental.

Berdasar survei Kings College London yang dilakukan dari Juni 2020, kecemasan akan pandemi nggak berhenti menghantui, dan bahkan telah menggangu waktu tidur.

“Sudah ada bukti awal bahwa pandemi Covid mengubah pola tidur dan isi mimpi kita. Misalnya, orang melaporkan lebih banyak kata-kata marah dan sedih, dan sering disebut kontaminasi dan kebersihan dalam mimpi pandemi,” kata Valdas Noreika, dosen psikologi di Queen Mary University of London. (*)

Tag

Editor : Alvin Bahar