Polisi Ciduk 2 Pria yang Masih Jualan Masker N95 dengan Harga selangit, Terancam 20 Tahun Penjara

Kamis, 26 November 2020 | 14:38

Polisi Ciduk 2 Pria yang Masih Jualan Masker N95 dengan Harga selangit, Terancam 20 Tahun Penjara

HAI-Online.com- Konsisten yang satu ini mungkin tidak harus diikuti. Pasalnya dua priaAmerika ini tetap bertahan nih, menjual masker N95 dengan harha selangit, guys!
Bukan cuma jualan satu atau dua boks masker, keduanya ketahuan melakukan penjualan sampai 50 ribu masker N95 denganmenaikkan harga dan sekaligus melakukan penipuan kepemerintah New South Wales.
Nggak heran, dua pria ini pundiciduk polisi untuk mempetanggungjawabkan kelakuannya, yaituterancam memdapat 20 tahun kurungan penjara.
Baca Juga: Cepat Nempel di Kepala dan Bisa Sepintar Guru, Ini 4 Cara Belajar Pakai Metode Feynman!
Adalah Paschal Eleanya (46) dan Arael Doolittle (55) didakwa dengan penipuan dan konspirasi karena mencoba menjual maskerdengan harga lima kali lipat dari harga aslinya.

Atas kasus ini, jaksa penuntut mengatakan masker tersebut dijual ke pemerintah NSW dengan harga US$ 317,6 juta atau sekitar Rp 4,4 miliar. Eleanya dan Doolittle diperkirakan dapat mengantongi US$ 275 juta atau Rp 3,8 miliar dari hasil penipuan tersebut.

Sebelumnya harga masker N95 di Indonesia pernah melonjak drastis setelah merebaknya penyebaran virus corona dari China, pada Maret lalu.

Kelangkaan produk tersebut di pasaran menjadi satu alasan khusus mengapa harga N95 menjadi tak terkira.

NamunDirektur Utama PT Kimia Farma Verdi Budidarmo mengakui adanya kelangkaan masker N95 di apotek-apotek antara lain juga terjadi karenastok masker N95 milik perusahaannya telah diminta lebih dulu oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi masuknya virus corona ke Indonesia, terutama nagi petugas di perbatasan.
Baca Juga: Tuan Tigabelas Bakal Meriahkan This Is My Wave Concert, Bawain Aransemen Baru dan Kolaborasi Bareng Musisi Lain

“Masker milik kita diambil BNPB untuk langkah preventif (penyebaran virus corona). Masker itu disebar di pintu-pintu gerbang yang ada di Indonesia, terutama untuk petugas (di bandara dan pelabuhan),” kata dia.

Kelangkaan ini pun sempat membuat kepanikan warga soal ketersediaan masker. Meski sempat mahal harganya, namun kemudian pemerintah dan WHO mengumumkan warga yamg bepergian ke luar rumah bisa memakai masker kain. Sementara masker N95 diprioritaskan bagi tim medis yang menangani langsung pasien Covid-19. (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya