Jirapah Gandeng Cholil 'ERK' dan Tomy Herseta Buat Rilis Re: Planetarium, Hasil Penjualan Bakal Didonasikan

Senin, 23 November 2020 | 17:20
Jirapah

Kiri-kanan: Jirapah beranggotakan Ken Jenie (vokal/gitar), Mar Galo (bass), Nico Gozali (drum), dan Yudhistira (gitar).

HAI-ONLINE.COM - Band indie rock eksperimental asal Jakarta, Jirapah baru aja ngerilis Re: Planetarium, yang disebut "sebuah proyek kolaboratif lintas disiplin untuk menggubah dan memaknai ulang lagu yang bercerita tentang alam semesta" tersebut. Proyek ini bermula dari sebuah penampilan di panggung Joyland Festival tahun lalu, ketika Jirapah mencoba untuk mengajak vokalis Efek Rumah Kaca, Cholil Mahmud menyanyikan “Planetarium” bersama mereka.Jirapah merasa emosi lagu ini sangat cocok dinyanyikan Cholil.

Cholil pun menikmati lagu tersebut dan hasil kolaborasi mereka. Terus, wacana merekam dan memaknai ulang “Planetarium” bersama Cholil bergulir baik menjadi Re: Planetarium yang kemudian melibatkan produser dan musisi elektronik Tomy Herseta, seniman visual Natasha Tontey, serta empat penulis pengantar.

Baca Juga: Dari Ozzy Osbourne Hingga Joe Taslim, Ini Deretan Seleb Yang Pernah Jadi Karakter Video Game"Dalam Re: Planetarium, Jirapah, Cholil Mahmud, dan Tomy Herseta berhasil menyajikan dua nomor yang mengajak kita membayangkan masa depan alam semesta dalam nuansa yang gelap, dingin, dan kelam namun dengan pengalaman audio yang unik dan berbeda," tulis press release yang HAI terima.Pada nomor pertama, musik dirombak ulang oleh Jirapah untuk kemudian Cholil mengisi vokal. "Mulanya, lagu dibuat bernuansa atmosferik dengan nada dasar yang biasa dinyanyikan oleh Ken Jenie. Saat dikirim, ternyata sedikit terlalu rendah untuk vokal Cholil. Maka lagu di-transpose secara digital untuk dinaikkan nada dasarnya agar vokal Cholil jadi lebih sesuai." Namun dalam proses konversi nada dasar, lagu versi awal yang atmosferik berubah menjadi glitchy.

"Tapi glitch tersebut ternyata membuat lagu ini terdengar lebih dingin dan malah menjadi unsur penting bagi lagu baru versi Cholil," sebut press release tersebut. Sementara di nomor kedua, Tomy Herseta merombak total “Planetarium” menjadi seperti sebuah skoring film bertema apokaliptik. Selama enam menit, kita dibawa masuk dalam sebuah perjalanan waktu yang sepi dan mencekam sambil seolah diajak membayangkan jika film dan skoring ini beralur maju ataukah justru sebaliknya.Re: Planetarium dirilis oleh Kolibri Rekords dan bisa didapatkan secara eksklusif pada toko musik digital The Store Front seharga Rp35.000. Seluruh hasil penjualan akan didistribusikan kepada pekerja yang terdampak pandemi di Indonesia melalui platform donasi Bagirata. Beli Re: Planetarium di sini.

Tag

Editor : Alvin Bahar