HAI-Online.com - Hobi membaca hingga mengkoleksi banyak buku memang menjadik hal yang lazim di kebanyakan orang.
Namun, bagaimana dengan hobi membeli banyak buku tanpa sedikitpun disentuh ataupun dibaca? Tentu kebiasaan ini juga dialami nggak sedikit orang.
Karena menjadi hal yang cukup lazim dan relate di kebanyakan orang sejak lama, ada istilah khusus untuk menyebut kebiasaan nimbun buku tanpa pernah dibaca.
Kebiasaan Membeli Buku Tanpa Membacanya Disebut Tsundoku
Kalau orang di sekitar kita atau bahkan teman-teman sering membeli buku tapi tidak membacanya, ini artinya kita sedang mengalami Tsundoku.
Tsundoku adalah istilah dalam bahasa Jepang untuk menggambarkan kebiasaan seseorang yang memiliki banyak buku tapi belum dibaca.
Selain itu, Tsundoku juga merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan memiliki bahan bacaan, tapi membiarkannya menumpuk tanpa membacanya.
Istilah tsundoku diperkirakan sudah digunakan ketika Zaman Meiji yang berlangsung tahun 1868 hingga 1912, teman-teman.
Seorang pengajar dari University of London, Andrew Gerstle mengatakan kalau istilah tsundoku pertama kali ditemukan di teks berbahasa Jepang pada 1879.
Nah, ini artinya penggunaan istilah tsundoku kemungkinan digunakan sebelum tahun 1879.
Kata Tsundoku berasal dari dua kata, yaitu tsunde-oku yang berarti 'dibiarkan menumpuk untuk nanti' dan dokusho, yaitu 'membaca buku'.
Jika digabungkan, tsundoku dapat diartikan sebagai membeli bahan bacaan dan menumpuknya.
Baca Juga: 5 Kota Ini Dijuluki 'Sin City' Alias Tempat Paling Berdosa Sedunia, Ada yang di Timur Tengah
Beda Tsundoku dengan Bibliomania
Tsundoku sendiri merupakan istilah Bahasa Jepang yang belum mempunyai arti serapan dalam bahasa lain, termasuk dalam Bahasa Inggris.
Dalam Bahasa Inggris sendiri, terdapat istilah Bibliomania yang memiliki penggambaran serupa dengan Tsundoku terkait kecenderungan orang dalam mengkoleksi buku tanpa keinginan membacanya.
Nah, walau sering diartikan sama, sebenarnya istilah Tsundoku dan Bibliomania ini berbeda lho, cuy.
Sebaba, Bibliomania digambarkan sebagai niat untuk mengumpulkan atau mengoleksi buku.
Jadi, seseorang yang mengalami Bibliomania memiliki banyak buku karena memang bertujuan untuk mengoleksi tanpa membacanya.
Sedangkan, seseorang yang mengalami Tsundoku, dengan punya tumpukan buku yang belum dibaca di rumah, melakukan hal itu lebih karena nggak sengaja.
Istilah Tsundoku diartikan sebagai buku yang menumpuk, namun saat ini banyak orang yang menggunakan istilah Tsundoku untuk hal lain.
Banyak orang juga menggunakan istilah Tsundoku untuk barang-barang seperti pakaian, bahkan film yang belum ditonton maupun game yang belum dimainkan.
Nah, kalau lo punya tumpukan barang koleksi lain selain buku yang belum sempat lo sentuh sama sekali, artinya lo lagi mengalami Tsundoku, cuy. (*)