Find Us On Social Media :

Dipastikan Bangkrut! Sanksi AS Terhadap Perusahaan-perusahaan China Bisa Sedot Uang Para Konglomerat Xinjiang Ini, Siapa Saja?

By Maymunah Nasution, Selasa, 25 Agustus 2020 | 06:10 WIB

seorang anak Uighur bermain sendirian di halaman sebuah rumah di Unity New Village di Hotan, di wilayah Xinjiang, China barat.

Intisari-online.com - Pernahkah Anda mendengar Xinjiang Production and Construction Corps (XPCC)?

Korporasi produksi dan konstruksi Xinjiang adalah salah satu organisasi paling rahasia dan paling ekspansif.

Dikabarkan dari South China Morning Post, XPCC telah jadi sorotan internasional yang tidak mereka inginkan setelah entitas dan tiga pejabat resminya termasuk dalam daftar sanksi AS terkait pelanggaran HAM.

XPCC beroperasi di Xinjiang, otonomi daerah dengan ukuran tiga kali lebih besar dari Perancis yang berada di pojok barat China, berbatasan dengan Afghanistan, Pakistan dan India.

Baca Juga: Ancaman Korea Utara Kian Nyata, Korea Selatan Sudah Berpikir Membangun Kapal Selam Bersenjata Nuklir, Pakar: 'Apa Tidak Buang-buang Uang?'

Aksi AS terhadap XPCC dan anak perusahaan yang mereka miliki dapat menjadi kasus terbesar sepanjang sejarah Kontrol Aset Luar Negeri, agensi di bawah departemen keuangan AS yang bisa lakukan sanksi finansial, untuk sejumlah grup perusahaan yang berpotensi terdampak.

Sanksi itu memiliki implikasi berlipat ganda untuk XPCC, yaitu dari mengerem pinjaman bank kepada mereka sampai mengekang ekspor pertanian XPCC seperti kapas dan tomat.

Sanksi itu juga dapat mengancam investasi mereka.

Padahal XPCC telah menaungi beratus-ratus industri dari konstruksi, infrastruktur, properti dan pertanian.

Baca Juga: Kebakaran Gedung Kejaksaan Agung Jadi Kontroversi di Tengah Masyarakat, Ini 3 Perkara Besar di Kejagung yang Menjadi Sorotan Saat Ini