Ngulik Cara Pembuatan Film Dokumenter, Dari Memilih Narsum Hingga Rekomendasi Tema

Selasa, 04 Agustus 2020 | 10:00
WIkimedia

Pembuatan film dokumenter

HAI-ONLINE.COM - Tau dong yang namanya vlog yang lagi happening ini?

Nah, film dokumenter sebenernya sama kayak vlog. Isinya bisa tentang dunia sekitar kita.

Film dokumenter itu nggak cuma terkait dengan sejarah, pendidikan, atau seni dan budaya.

Padahal kalo kita lihat kenyataannya sekarang, tema film dokumenter kayaknya nggak lagi cuma terbatas pada tema-tema itu aja.

Terkadang bisa aja tentang perjalanan, lingkungan, biografi, bahkan profil ekstrakurikuler!

Tujuannya pun bukan lagi buat jadi bahan ajar, tetapi juga bisa jadi memoar ketika lo tua nanti.

Coba tengok buktinya yang udah lumayan banyak. Ada Viva Tar! karya Yandy Laurens, yang cerita soal kebanggaan alumni SMA Tarakanita Jakarta atas ekskul marching band Korps Putri Tarakanita (KPT).

Atau film dokumenter tentang anak sekolah yang di-DO (Drop Out) gara-gara tertuduh mencontek, dalam Cheat Chat Bingo karya Jason Iskandar.

Baca Juga: Obat Herbal Antivirus Corona Dokter Suradi Dijual Online Rp 120 Ribuan

“Film dokumenter adalah catatan kehidupan yang dikemas secara kreatif dalam bahasa film.”

…kata Jason Iskandar, filmmaker produktif yang pernah bikin tiga film dokumenter: Sarung Petarung (2007), Indonesia Bukan negara Islam (2009), dan Cheat Chat Bingo (2009).

Jadi, guys, di tengah banyaknya film dokumenter dengan tema makin beragam kayak gini, HAI mau nantangin lo buat menuntaskan satu misi: bikin film dokumenter di sela-sela waktu pandemi ini!

Tenang, cara-cara bikinnya dan alasan kenapa lo harus bikin film dokumenter bakalan HAI bahas di sini, kok.

Terutama kalau lo suka film dan bercita-cita jadi filmmaker, HAI usul, lo seenggaknya harus bikin satu karya dokumenter.

Sensasinya beda sama bikin film fiksi, deh.

Kenapa Harus Film Dokumenter?

Pertama, film dokumenter bakal memperkaya wawasan lo tentang satu topik tertentu secara lebih mendalam, lantaran ada riset dulu yang harus lo kerjakan.

Terlebih yang bercerita tentang manusia, film dokumenter bakal bikin kita lebih memahami pola pikir orang lain, serta kebiasaannya.

Terus, film dokumenter tuh bikin lo melihat dunia dari perspektif yang lain, bikin lo lebih peka dengan keadaan dan kejadian di sekitar.

Satu hal yang lo perlu tau, film dokumenter itu nggak ngebosenin. Sebaliknya, dengan pengemasan apik, film ini justru menghibur dengan kisah realitanya yang nggak mengada-ada.

Kiat Sederhana Bikin Film Dokumenter!

  • Pilih topik yang memang jadi concern lo dan bikin lo tertarik. Jangan yang sukanya setengah-setengah aja, karena lo harus paham betul sama topiknya.
  • Bikin rencana yang jelas. Berapa lama lo mau garap film ini, mulai dari pra-produksi, produksi, hingga pasca-produksi. Tema yang lo angkat dengan waktu yang lo punya harus realistis.
  • Tujuan dari filmnya kudu jelas. Alasan iseng-iseng pun boleh aja. Tapi, alangkah baiknya, film dokumenter lo ini punya tujuan bermanfaat juga buat orang lain.
  • Kalau melibatkan orang lain sebagai narasumber, pastiin dia nggak keberatan buat diwawancara dan ditampilkan dalam film.
  • Setelah semuanya oke, langsung deh eksekusi perencanaan yang udah lo bikin. Eits, tim produksi kudu disiapin juga tuh.
  • Pastikan hasil karya lo nggak melanggar hak dan hak cipta orang. Pakai lagu/footage orang, ya harus punya ijin. Sebelum disebarluaskan, pastikan juga narasumber lo menonton filmnya. Biar nggak ada kesalahan informasi atau pelanggaran privasi.
Pertanyaan yang paling sering keluar kalau lagi ngomongin pembuatan film dokumenter adalah topik yang akan dibuat menjadi film.

Sebenarnya, ada banyak banget loh yang asik untuk diangkat jadi film.

Contohnya, aja cerita soal ekstrakurikuler yang legendaris di sekolah lo.

Atau, lo bisa juga bahas kehidupan temen-temen sekolah lo yang unik/nyentrik. Bisa yang paling bandel, yang paling nerd, yang paling doyan nongkrong, atau apapun.

Wawancara orang lain yang lo tau dia punya kisah hidup menarik, bisa juga tuh.

Mumpung lagi banyak yang sering di rumah, bisa wawancara via Zoom, Google Meet, atau IG Live biar makin interaktif.

Nah, kalau lo udah mulai keluar rumah di masa PSBB transisi ini, lo bisa ceritakan perjalanan lo, apa yang lo temui, kehidupan di sekitar tempat itu gimana, dan lain sebagainya.

Nggak kalah seru, film dokumenter dengan tema horor! Pilih beberapa tempat angker yang kerap jadi omongan orang, terus wawancara orang-orang yang jadi saksi hidup kengeriannya atau pun masyarakat yang tinggal di sekitar sana.

Oke nggak?

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya