HAI-Online.com -Baru-baru ini, pengguna media sosial tengah ramai membicarakan postingan status dari pemilik akun Facebook Dede Iskandar terkait aktivitas guru selama masa pandemi.
Dalam postingan tersebut, Dede menyebut bahwa para guru hanya menerima gaji buta karena sekolah terus diliburkan selama masa pandemi corona.
"Negara kasih gaji buta, terus saja sekolah diliburkan, harusnya guru juga jangan di gaji supaya ikut merasakan kelaparan," tulis Dede dalam postingan yang saat ini telah dihapus tersebut.
Menyikapi postingan tersebut, salah satu guru SMP di Garut, Asep Sopian nggak terima dan menganggap tudingan Dede tak berdasar.
Baca Juga: TikTok Gelontorkan Dana 2,91 Triliun untuk Bayar Konten Kreator, Ini Syaratnya
"Padahal kami ini masih memberi pelajaran secara daring ke anak-anak. Kata siapa gaji buta, dia tidak merasakan sulitnya bikin materi daring," kata Asep dikutip dari Tribunjabar.
Meski dalam upaya mediasi yang telah dilakukan pemilik akun tersebut bersedia minta maaf, namun pihaknya akan tetap melaporkannya ke polisi agar ada efek jera.
"Kalau dia minta maaf pasti kami sampaikan. Tapi permintaan maaf tak akan menghentikan proses hukum. Kami akan tetap melaporkan soal unggahannya itu sebagai efek jera," tambahnya.
Baca Juga: Death Vomit Rilis Album Keempat 'Dominion Over Creation' di Masa Pandemi
Sementara itu, Ketua PGRI Kabupaten Garut, Mahdar Suhendar kepada wartawan mengungkapkan, yang bersangkutan sudah meminta maaf atas postingannya tersebut.
Namun demikian, para guru tetap merasa nggak terima karena postingannya tersebut dianggap telah menghina mereka.
Maka dari itu para guru mendesak agar kasus tersebut tetap dapat diproses secara hukum.
"Dia (pemilik akun Facebook) sudah meminta maaf tapi tetap para guru mau (Dede) diproses secara hukum," katanya. (*)
Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Disebut Terima Gaji Buta Selama Pandemi Corona, Guru di Garut Geram dan Akan Laporkan Pemilik Akun Ini ke Polisi".